Baihaqi Achmad

Panggil saya Haqi. Saya tertarik sekali dengan apapun yang berhubungan dengan seni dan film. Memiliki jutaan mimpi yang diusahakan sekali untuk dicapai. Memiliki tumpukan masalah yang sebisa mungkin diselesaikan. Memiliki beberapa potensi yang diusahakan untuk dikembangkan. Sangat ingin berkeliling Indonesia, menjadi penulis, menjadi wartawan dan membangun bisnis toko buku dan kafe



arsip

Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Oktober 2007
November 2007
Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Oktober 2008



para tetangga

Teman Sekolah
Akbar Badriansyah|| Amalia Hapsari|| Amalia Sekarjati|| Febian Nurrahman|| Hendry Ma'ruf|| Keishkara Hanandhita|| Mayang Arum Anjar Rizky|| Novia Rozet|| Sari Rachmani|| Surioktya Zuarni Meisyka|| Valeska Liviani|| Yusrina Sabila

Penulis
Adhitya Mulya|| Alanda Kariza|| Dewi Lestari|| Fira Basuki|| Jenny Jusuf|| Ninit Yunita|| Nova Riyanti Yusuf|| Okke|| Prima Rusdi|| Raditya Dika|| Sitta Karina

Selebritis
Anizabella|| Christian Sugiono|| Dian Sastrowardoyo|| Eva Celia Lesmana|| Wulan Guritno

Teman Blogger
Agas|| Alia|| Alvin|| Arimbi|| Aulia|| Avo|| Chenel|| Citra|| Dara|| Deedee|| Dwikjohn|| Echa|| Jane|| Julham|| Kanira|| Kanya|| Kiky|| Lalla|| Lalita|| Meiggy|| Mini|| Mudjiran|| Nadine|| Nanien|| Refika|| Sheyka|| Siska|| Suci|| Synna|| Tarra|| Vito

Yang Lainnya
Kineforum|| Macabre|| Ragazzonline||

credits

skin by: Jane
Web Page Counter

Minggu, 18 Mei 2008 @ 18.44
memutuskan masa depan

selamat tinggal komunikasi UI
pilihan saya sudah mantap, saya akan memilih jurnalistik IISIP dan insya Allah akan ikut tes masuk gelombang ke 2 dan (doakan) semoga lulus tes dan diterima, amien

memutuskan mau kuliah dimana itu sulit
sulit sekali karena perlu banyak sekali kompromi untuk memilihnya

pertama saya sempat kepikiran untuk gak kuliah dulu, mau istirahat setahun dari hingar bingar dunia pendidikan dan memilih bersantai -dalam bayangan saya pasti saya bisa produktif menulis dan menyelesaikan novel perdana sambil mungkin ikut-ikut kerja dimana gitu- di rumah tanpa harus mikirin pelajaran

kedua, setelah rencana pertama gagal karena teman-teman saya bilang 'ngapain lo nganggur setahun? sayang-sayangin aja! kenapa gak masuk UI aja?'. Oh okey, mendengar komentar mereka saya pun kembali ke tujuan semula saya sejak kelas XI, masuk komunikasi UI/sastra Indonesia UI.

ketiga, rencana kedua gagal juga karena saya kok males ya masuk UI? hasrat mengejar mimpi dan kuliah di sana tiba-tiba menguap seketika dan saya malah langsung melirik universitas lain : jurnalistik IISIP. akhirnya saya sibuk meredam emosi mendengar beberapa komentar sinis dari orang-orang atas pilihan saya itu, terlebih bagi orang-orang menyebalkan yg berkomentar dengan nada penuh intimidasi seperti ini : "IISIP? dimana tuh? kenapa gak ke UI? bukannya anak 28 biasanya kuliah di UI?"

justru itu saya jadi makin males masuk UI
ada banyak alasan kenapa saya mengubur impian saya untuk memakai jaket kuning UI. selain karena membludaknya anak 28 yang masuk ke sana -saya benar2 ingin cari suasana baru dengan teman-teman baru dan komunitas yang baru, saya sering membayangkan kuliah di tempat yang benar-benar baru dan menjadi saya yang baru- saya juga males dengan embel-embel universitas bagus yang udah plek-plek nempel ke UI

hei! bukannya saya gak senang loh belajar di tempat yang bagus
tapi saya capek. saya bosan dan lelah dengan image unggulan itu. dari SMP saya akrab sekali dengan label unggulan, pinter, smart, bagus, apalah itu sebutannya. Dan saya akui suasana serta kualitas lembaga pendidikan dengan label unggulan memang pastinya lebih unggul dari yang tidak menyandang label itu. tapi saya LELAH. oooooh saya capek dan stress dengan label unggulan/pintar itu. beban itu terlalu berat, anggapan pintar itu bikin stress loh! orang-orang terlalu berharap banyak dari saya dan itu membuat saya nyaris gila

saya gak pintar
saya juga gak segitu layaknya menyandang label unggulan
kebetulan saja di SMP dan SMA saya terdampar di sekolah unggulan -dan ini memang atas kemauan saya sendiri- Saya gak pernah mengira dengan bersekolah di sekolah unggulan menimbulkan banyak imbas yang sering bikin stress hehehehe dan untuk kali ini saja saya berusaha menghilangkan stress itu, terutama stress karena anggapan kalau saya pintar

yaaaah begitulah Bung! memang mungkin sulit dimengerti. mungkin ada yang menganggap saya terlalu melebihkan masalah. tapi memang ini masalah buat saya dan akan selalu menjadi masalah kalo orang-orang masih aja nganggep saya pintar, PRET! pintar dari German! ngacooooo

bye UI
IISIP saya datang! tunggulah kehadiran saya di sana, di kampus tercinta :)

Label: ,


|