photo source : bella's blog

Vino G Bastian & Tika

Baihaqi Achmad


PREMIERE COBLOS CINTA
Senayan City, Rabu 28 Mei 2008

eh setan
warnet itu tempat umum loooooh. sekali lagi : tempat umum
suka heran deh sama orang-orang gak punya manner yang suka teriak-teriak di warnet dengan super pede jaya tanpa merasa bersalah, tanpa ingat umur, tanpa ingat tempat. gila lo

beberapa minggu lalu
tersangka : anak SMP cewek CEREWET gila
kasus : meminta bantuan operator untuk mengedit profile friendster
imbas ke saya : kuping nyaris budek, konsentrasi BUYAR

eh gila ya. hari gini ngedit profile friendster? sampa seribet itu pula? ya ampun Neng, itu dibaca dong kode-kodenya, diperhatikan! kalo emang mau punya profile friendster oke ya usaha doong, coba buat mengerti kode-kode HTML yang emang suka memusingkan itu. jangan bisanya cuma teriak 'mbaaaaak ini gimanaaaa?' atau 'mbaaaaaak kok begini siiih?' dan 'mbaaaaaak aku maunya di about me ada foto akuuuu'. sumpah yaaaaa gue pengen gorok! belum lagi suaranya tuh cempreng sok imut pula, mending orangnya imut, ini mah engga! dan yang lebih annoying lagi, cewek gila ini pake acara CURHAT segala sama operator warnetnya. ya ampuuuuuun, udah gila? ini warnet mbak! bukan tempat konselling. ceritanya gak penting pula, dengan gaya bercerita yang juga ga penting. ampun ya Tuhan

hari ini
tersangka : ibu-ibu berjilbab, nampaknya guru
kasus : dari awal dateng udah ribet sama AC dan sekarang ribet dengan komputer
imbas ke saya : mood berantakan

tiba-tiba datang segerombolan ibu-ibu berjilbab, layaknya spice girls langsung menyebarkan virus girl power dan membuat heboh warnet. jumlahnya cuma 3 orang tapi seorang ibu-ibu berbaju ungu, kita sebut saja namanya Ungu, ribetnya gak ketulungan. pertama datang langsung curhat KEPANASAN dan dengan segera mengambil tempat di bawah AC. ebuset, kepanasan buu? warnet bukan tempat ngadem kaleeeee, mau adem? di rumah aje! trus beberapa menit kemudian heboh berteriak : KOMPUTER gue kenapa? elaaaaaaaaaaah! gila deh nih ibu-ibu, toa banget pula! kayaknya sih guru, soalnya dia sibuk mengurus SAS -sistem administrasi online gitu- Mau tau apa yang paling heboh? Si Ungu duduk ngedeprok di lantai dan entah mencatat apa, sekali lagi dilantai. astagfirullah.

Bella (Nadia Saphira) dan Aldi (Tommy Kurniawan) adalah 2 kandidat ketua BEM yang baru di kampus mereka. Masing-masing dari mereka bersaing merebut perhatian para mahasiswa dalam periode kampanye. Awalnya Bella ingin berkampanye dengan cara yang lurus-lurus aja dan gak macem-macem, tapi melihat Aldi yang sukses mencuri perhatian dengan cara yang 'nakal' Bella pun sadar ia tidak bisa tinggal diam. Bella dengan tim suksesnya : sahabat-sahabat tersayangnya yang memiliki karakter beragam, Sasha, Icha, Heidy dan Putri. Sementara itu Aldi juga didukung oleh 2 sahabat gilanya Ferry dan Dimas. Cerita pun bergulir mengisahkan perjuangan Bella dan Aldi untuk menjadi pemenang, saling bersaing sampai pada akhirnya berada di satu titik dimana mereka berada di posisi yang semula tidak mereka kira sebelumnya.

Menurut saya film ini terbagi dalam 3 bagian : komedi yang lucu - drama - ending bikin ngantuk
Bagian awal film ini seru. Komedinya asik meski kadang terlihat berlebihan. Kebersamaan tim Bella dan kekompakan mereka yang khas cewek sukses menghibur penontonnya. Gank cewek yang seksi dengan baju-baju minim dan wajah-wajah cantik para pemainnya pasti membuat cowok-cowok betah nonton film ini. Tapi tidak hanya itu, sisi komedi di awal film mau gak mau membuat penonton tertawa. Beranjak menuju pertengahan film bagian drama lebih mendominasi. Drama khas film remaja : putus cinta, berantem dengan sahabat, jatuh cinta dengan rival, dan lain lain. Gak tau kenapa bagian dramanya kurang nendang, kurang gimana gitu, jatohnya sisi drama di film ini kurang bisa menyentuh penontonnya, gak bisa membuat penonton terhanyut atau ikut sedih melihat Bella yang menangis. Dan setelah bagian drama, film ini ditutup dengan penyelesaian yang bikin ngantuk. Ngantuk karena : tiba-tiba Bella jadi gak semangat datang ke malam pengumuman ketua BEM yang baru, Aldi yang berorasi di atas panggung dan memuji-muji Bella, penampilan band Adly Fairuz yang gak bagus, sampai akhirnya Aldi nembak Bella dengan cara yang menurut saya norak.

Jelek? Gak juga
Film ini gak jelek, cuma kurang maksimal. Banyak bagian yang tidak maksimal dan cenderung nanggung. Di awal film kita sudah diberi komedi segar yang seru tapi makin ke belakang emosi penonton tidak berhasil dibangun untuk mengikuti jalannya cerita. Cerita film ini yang simpel mungkin menjadi dasar kenapa film ini menjadi tidak maksimal. Konfliknya yang 'gitu-gitu aja' dan dialog-dialog yang 'suka diberat-beratin' malah membuat bosan. Beruntung sisi komedi film ini masih berhasil membuat penonton terhibur

Akting pemain?
Nadia Saphira biasa aja. Ada apa dengan Nadia? Menurut saya akting terbagus Nadia ada di film Jomblo dan aktingnya di sini tuh biasa aja, tidak spesial dan juga gak jelek, mungkin lebih tepat kalau disebut kurang berkesan. Tommy Kurniawan? pernah liat akting Tommy di sinetron? Naaaah begitulah akting Tommy di film ini, sinetron sekali. Saya malah suka akting para pemeran pendukung -tim gank Bella- Jessica Iskandar yang aktingnya di Dealova (menurut saya) busuk banget, disini sukses memerankan karakter Sasha yang seksi dan centil. Siti Anizah kurang pol sih, tapi lumayanlah. Gracia Indri yang di film ini mendadak terlihat cantik dan enak dilihat :p. Yang paling diingat pastinya akting Alessia Cestaro yang lucuuuuuuu banget, berperan sebagai Heidy si bule yang (kayaknya sengaja dibuat) mirip Cinta Laura Kiehl, Alessia sukses mencuri perhatian di debut aktingnya ini, great job miss!

Kekuatan film ini terletak di sisi komedi dan karakter Heidy yang emang lucu banget
Sisi komedi film ini emang kental sekali. Di awal banyak banget adegan menguras tawa yang seringnya bermula dari karakter Heidy yang lemot. Penampilan khusus dari Madame Ivan Gunawan juga sukses bikin seisi bioskop tertawa. Walau cuma tampil beberapa menit, tapi Madame Ivan dengan karakter 'pelawaknya' yang khas dan dialog cablaknya berhasil membuat penonton terhibur -apalagi bagian Madame adu mulut dengan Mama Dahlia saat fitting baju hehehe-

Kekurangan film ini?
Cerita yang tidak maksimal. Gambarnya kurang bagus! Sama kayak film Coklat Stroberi, sinematografi film ini kurang banget deh, kurang asik buat diliat. Gambarnya tuh gak cerah, agak gelap dan malah ada scene yang kameranya goyang-goyang. Selain itu outfit pemain cewek yang terlalu seksi dan 'wah' untuk ke Kampus kayaknya gak masuk akal deh. Ke kampus pake rok mini, tank top seksi dengan tali BH warna kuning terlihat kemana-mana, serius lo?

Film ini cocok untuk kamu yang ingin cari hiburan segar untuk menghilangkan penat. Lucu, tapi kurang berkesan.

2/5

hei!
seperti yang udah saya bilang, sekarang saya udah kerja -tapi statusnya freelance-
deeeeeuuuh riweuh! ribet juga ya ternyata memulai pekerjaan ini, mencari uang ternyata memang susah, apalagi sekarang BBM naik pula dan membuat ongkos angkot ikutan naik. ohmygod gak kuat!

jadi saudara saudara hari Jumat lalu saya datang ke tempatnya Mas Ichwan buat dikasih tau job desk di tim publisisnya. asik! pekerjaannya asik sekali. girang bukan kepalang menerima pekerjaan ini. pekerjaan menyenangkan di bidang yang menyenangkan juga :)

trus hari Sabtu saya ke kantornya Gagas Media dan memulai pekerjaan sebagai tim first reader. sebelumnya terimakasih teramat sangat untuk Moms Refika karena dialah orang pertama yang memberi tau saya tentang pekerjaan ini, thanks ya Moms. back to Gagas, jadi hari sabtu lalu 15 orang tim first reader -minus 2 orang yg gak bisa datang- berkumpul bersama di taman belakang Gagas yang rindang dan bertamasya bersama. Ya bertamasya! Kita duduk di taman, di bawah pepohonan rindang, menggelar alas untuk duduk dan menikmati donat bersama sambil membicarakan pekerjaan. seru sekali!

dan pekerjaan saya di Gagas adalah : membaca 6 naskah dalam waktu seminggu
ebuset! awalnya sih kaget dan agak stress juga melihat tumpukan 6 naskah itu, tapi ternyata pas dijalanin seru juga kok. sekarang saya sedang baca naskah ketiga! hehehehe

saya selalu bilang cita-cita saya menjadi penulis
menjadi penulis sukses dengan karya bagus yang insya Allah laris manis dan maunya sih bisa menginspirasi orang lain, intinya sukses dari segi kualitas dan segi komersil laaah

tapi semakin ke sini
duh novel saya apa kabar? nulis aja gak pernah! kalo dulu pernah sempat semangat sekali menulis novel sekarang udah gak lagi, puluhan draft dan ratusan ide cerita yang menari di kepala tidak saya tuangkan, tidak saya luapkan di secarik kertas, seperti yang biasa saya lakukan. kenapa begitu? simpel saja, tidak mood.

selain mood menulis yang tidak kunjung datang itu, gak tau kenapa sekarang saya malah jatuh cinta setengah mampus dengan dunia film, maksudnya ingin sekali berkecimpung di dunia film entah sebagai apa. sebagai pemain? jelas tidak mungkin, tampang pas-pasan dan gak bisa akting jelas bukan pilihan bagus untuk jadi aktor. jadi penulis skenario? laaaaah nulis aja sering males, gimana saya bisa punya skenario bagus yang bisa dilirik produser dan sutradara coba?

trus mau jadi apa?
ah belum tau. yang pasti saya mau kerja di film! mauuuuuu banget. gila ya, kadang saya mikir gini : gue pasti bisalah, kemampuan gue kan gak jelek-jelek amat, pasti bisalah bikin cerita keren kayak Joko Anwar atau Nia Dinata. hahahahahahaha gilaaaaaaaa, pede jaya!

bermimpi boleh doong? saya yakin mimpilah yang menghidupkan saya. dengan ratusan juta mimpi yang saya punya pasti saya akan tetap bisa hidup dengan penuh warna. lagipula ada satu moto dari Richard Kevin yang begitu saya suka : keep on dreaming because dreams
do comes true! bagus kan? cocok banget buat saya :p

yayayayayaya
hei para sineas film, ajak-ajak saya dooooooong

Inilah debut Rachmania Arunita sebagai sutradara
Setelah sukses menjadi penulis cerita Eiffel I'm In Love, Nia mencoba peruntungannya dengan menjadi penulis sekaligus sutradara dari film Lost In Love. Bagaimana hasilnya? Tidak begitu buruk. Nia sukses meramu kisahnya dengan baik dan membuat penonton larut dengan petualangan Tita di Paris sekaligus petualangan cinta Tita dan Adit yang penuh warna-warni. Ceritanya tetap sederhana, tapi enak untuk disimak. Ada beberapa bagian yang memang 'nanggung', beberapa scene yang harusnya lucu malah jadi nanggung dan cuma membuahkan segaris senyuman saja. Dari segi penyutradaraan Nia bukan sutradara yang buruk. Gambar-gambar yang dihasilkan sangat indah, panorama kota Paris yang cantik tergambar dengan baik dan membuat penonton terbuai. Sayangnya ada beberapa pengambilan gambar yang kurang baik, yang membuat kepala tokohnya seringkali terpenggal dan membuat penonton tidak nyaman membuat potongan tubuh tokoh yang terpotong.

3 pemeran utama berakting baik
Pevita Pearce yang hampir tampil di semua scene berhasil menghidupkan tokoh Tita dengan baik, karakter Tita yang manja, childish dan polos dihidupkan dengan pas dan tidak berlebihan. Meski terkadang ada intonasi yang tidak pas dan nuansa 'Shandy Aulia' yang terasa, penampilan Pevita tetap terlihat memikat dan rasanya pantas sekali menyebutnya sebagai bintang masa depan. Richard Kevin juga bagus, Kevin pernah bilang kalau dia ingin memerankan tokoh Adit dengan caranya sendiri dan tidak sama dengan Samuel Rizal, dan itu berhasil dilakukannya. Karakter Adit hidup dengan cara Kevin, mimik muka & suara Kevin yang berat rasanya cukup memberi kesan jutek, angkuh, galak, sombong belagu yang Adit banget. Arifin Putra patut diberikan pujian dengan banyaknya dialog yang harus ia lakukan dengan bahasa Prancis dan bahasa Inggris yang dilafalkannya dengan sangat baik! Gila, salut deh sama Arifin dengan usahanya untuk memberi logat Prancis yang kental di tiap dialognya, aktingnya juga baik dan pas. Sayangnya para pemeran pendukungnya tidak berhasil mengikuti para pemeran utama yang berperan dengan baik. Adrian Subono tidak berhasil menghidupkan karakter Alan, harusnya dengan karakternya sebagai kakak Tita Adrian bisa memperlihatkan chemistrynya dengan Pevita. Chrisye Subono juga kurang maksimal, entah kenapa saya lebih suka dengan pemeran Bunda di film EIIL dibandingkan dengan bunda di film LILO, sorry tante Chrisye :).

Sebagai film cinta remaja film ini berhasil menghibur para penontonnya
Karakter Tita yang remaja banget sangat mendukung penonton untuk bisa menyelami kehidupannya. Adit dan Alex pastinya bisa banget membuat penotonton jatuh hati dan 'termehek-mehek'. Nuansa Paris yang indah juga menjadi nilai plus film ini. Oh ya, yang perlu diacungi jempol adalah usaha para pemain utamanya dalam melakukan dialog dengan menggunakan bahasa Prancis, swear itu perlu diapresiasi dengan acungan jempol looh. Soundtrack yang diisi grup vokal Tangga semakin membuat nuansa cinta di film ini terasa banget, coba aja dengar lagu Kesempatan Kedua yang bagus sekali dan pas banget mengiringi Tita yang nangis melihat tulisan Adit di halaman diarynya

Kekurangan film ini?
Selain beberapa pengambilan gambar yang menganggu, pesan sponsor di film ini juga lumayan menganggu. Scene Uni dan Nanda berada di kamar sambil tebak-tebakan dengan nuansa IM3 menurut saya adalah scene yang meaningless. Tapi selebihnya semuanya udah bagus kok, berhasil memikat penonton untuk tetap larut menikmati kisah Tita

3/5

Premiere Lost In Love
Senayan City, 20 Mei 2008
Cuma segini yang bisa saya foto, duuuuh suasananya terlalu crowded dan kamera yang saya pakai juga belum bersahabat dengan saya, makanya hasil fotonya tidak terlalu bagus :)

Akhirnya setelah bingung mau nonton apa dan dimana, saya terdampar di Senayan City sendirian dan menonton film What Happens In Vegas, sebuah film drama komedi yang segar dan menghibur dengan bintang utama si seksi Cameron Diaz bersama si ganteng Ashton Kucther

Dua orang hampir frustasi bernama Joy (Diaz) dan Jack (Kutcher) yang tidak saling mengenal dan kebetulan berkenalan di Vegas karena salah kamar. Kesalahan kamar itu berlanjut dengan party semalam suntuk di berbagai club dan berujung dengan sebuah pernikahan, pernikahan yang dilangsungkan saat keduanya mabuk. Esok paginya Joy dan Jack sepakat untuk mengakhiri pernikahan konyol mereka, tapi hal itu urung dilakukan saat tanpa sengaja Jack mendapat jackpot di mesin poker. Joy merasa berhak atas jackpot itu karena Jack memasukkan koin yang ia punya ke mesin poker dan Jack merasa ia juga pantas karena ia-lah yang seharusnya mendapat uangnya. Dan demi uang itu mereka harus berjuang, menjalani pernikahan selama 6 bulan dan pada akhirnya berusaha saling menjatuhkan satu dengan yang lain sampai akhirnya mereka menemukan cinta dan perasaan saling melengkapi.

Sekilas ceritanya memang biasa banget
ah cuma cerita beginian, biasa aja. tapi gak tau kenapa film ini berhasil mengemas cerita itu menjadi tontonan yang menarik banget. bumbu komedi dan jokes yang segar plus scene-scene konyol berhasil memikat dan (memaksa) penonton tertawa terbahak. dan bagian dramanya juga tampil dalam posisi yang pas, tidak berlebihan dan indah. Kekuatan ceritanya terletak di karakter Joy dan Jack yang segar dan menurut saya loveable

Dua akting pemeran utamanya gak bisa dipandang remeh. Merekalah jiwa film ini. Cameron Diaz yang emang udah lihai banget main di film-film drama komedi menampilkan keahliannya lewat karakter Joy, meski sudah keliatan 'berumur' tapi performa Diaz tetap oke kok. Kucther? gak heran Demi Moore kepincut dengan 'brondong' ini, pesonanya kuat sekali, karakter Jack yang konyol diperankannya dengan sangat pas. Cuma gak tau kenapa outfitnya Jack kok jelek-jelek ya? Iya sih memang disesuaikan dengan karakternya Jack yang sederhana dan cuek, tapi kan bisa cari outfit yang lebih bagus. 2 aktor pemeran sahabat Jack dan Joy juga berakting maksimal, melengkapi dan mengimbangi Diaz dan Kutcher

Gak ada kata lain selain menghibur
buruan gih ke bioskop. tonton filmnya, tertawa dan akhirnya menemui kisah bahagia yang manis. Nice movie :)

Kemarin siang, saat sedang bersantai di rumah nenek sambil nonton Insert, melototin seksinya Cut Tary dan nonton update gossip terkini -dasar bigos- tiba-tiba dikejutkan dengan berita duka cita, berita mengejutkan : Sophan Soophiaan meninggal dunia karena kecelakaan

Eh. Serius lo?
Sophan Sophiaan yang suaminya Widyawati? Yang politikus itu? Yang mukanya suka keliatan galak kalo lagi ngomong? Yang sangat digilai nyokap gue itu? Sophan Sophiaan yang itu? Beneran? Kenapa? Sakit? Kayaknya dia baik-baik aja kaaan?

Ya, Pak Sophan memang baik-baik aja. Dia gak sakit, dia cuma kecelakaan, kecelakaan motor fatal yang terjadi karena jalanan yang rusak! Ya ampun. Innalillahi Wainnailaihi Roji'un.

Selamat jalan Pak Sophan Sophiaan. Beristirahatlah dengan tenang di sisi Allah, semoga amal ibadahmu diterimaNya, amien. Dan buat Ibu Widyawati dan keluarga semoga diberi ketabahan dalam menghadapi ini semua.

Pak Sophan memang sudah gak ada, tapi kita tetap akan mengingatnya sebagai cinta sejati Ibu Widyawati, sebagai pasangan yang serasi dan cocooooooook banget :)

Jadi pengen nonton film Love lagi! menyaksikan akting mereka berdua yang bagus sekali.

selamat tinggal komunikasi UI
pilihan saya sudah mantap, saya akan memilih jurnalistik IISIP dan insya Allah akan ikut tes masuk gelombang ke 2 dan (doakan) semoga lulus tes dan diterima, amien

memutuskan mau kuliah dimana itu sulit
sulit sekali karena perlu banyak sekali kompromi untuk memilihnya

pertama saya sempat kepikiran untuk gak kuliah dulu, mau istirahat setahun dari hingar bingar dunia pendidikan dan memilih bersantai -dalam bayangan saya pasti saya bisa produktif menulis dan menyelesaikan novel perdana sambil mungkin ikut-ikut kerja dimana gitu- di rumah tanpa harus mikirin pelajaran

kedua, setelah rencana pertama gagal karena teman-teman saya bilang 'ngapain lo nganggur setahun? sayang-sayangin aja! kenapa gak masuk UI aja?'. Oh okey, mendengar komentar mereka saya pun kembali ke tujuan semula saya sejak kelas XI, masuk komunikasi UI/sastra Indonesia UI.

ketiga, rencana kedua gagal juga karena saya kok males ya masuk UI? hasrat mengejar mimpi dan kuliah di sana tiba-tiba menguap seketika dan saya malah langsung melirik universitas lain : jurnalistik IISIP. akhirnya saya sibuk meredam emosi mendengar beberapa komentar sinis dari orang-orang atas pilihan saya itu, terlebih bagi orang-orang menyebalkan yg berkomentar dengan nada penuh intimidasi seperti ini : "IISIP? dimana tuh? kenapa gak ke UI? bukannya anak 28 biasanya kuliah di UI?"

justru itu saya jadi makin males masuk UI
ada banyak alasan kenapa saya mengubur impian saya untuk memakai jaket kuning UI. selain karena membludaknya anak 28 yang masuk ke sana -saya benar2 ingin cari suasana baru dengan teman-teman baru dan komunitas yang baru, saya sering membayangkan kuliah di tempat yang benar-benar baru dan menjadi saya yang baru- saya juga males dengan embel-embel universitas bagus yang udah plek-plek nempel ke UI

hei! bukannya saya gak senang loh belajar di tempat yang bagus
tapi saya capek. saya bosan dan lelah dengan image unggulan itu. dari SMP saya akrab sekali dengan label unggulan, pinter, smart, bagus, apalah itu sebutannya. Dan saya akui suasana serta kualitas lembaga pendidikan dengan label unggulan memang pastinya lebih unggul dari yang tidak menyandang label itu. tapi saya LELAH. oooooh saya capek dan stress dengan label unggulan/pintar itu. beban itu terlalu berat, anggapan pintar itu bikin stress loh! orang-orang terlalu berharap banyak dari saya dan itu membuat saya nyaris gila

saya gak pintar
saya juga gak segitu layaknya menyandang label unggulan
kebetulan saja di SMP dan SMA saya terdampar di sekolah unggulan -dan ini memang atas kemauan saya sendiri- Saya gak pernah mengira dengan bersekolah di sekolah unggulan menimbulkan banyak imbas yang sering bikin stress hehehehe dan untuk kali ini saja saya berusaha menghilangkan stress itu, terutama stress karena anggapan kalau saya pintar

yaaaah begitulah Bung! memang mungkin sulit dimengerti. mungkin ada yang menganggap saya terlalu melebihkan masalah. tapi memang ini masalah buat saya dan akan selalu menjadi masalah kalo orang-orang masih aja nganggep saya pintar, PRET! pintar dari German! ngacooooo

bye UI
IISIP saya datang! tunggulah kehadiran saya di sana, di kampus tercinta :)

Pemain : Bunga Citra Lestari, Andhika Pratama, Rama Michael, Wichita Satari
Sutradara : Rizal Mantovani
Produksi : Maxima Pictures
Score : 2/5

BCL is back! setelah menjadi leading actress di film Cinta Pertama dan Kangen, BCL kembali dengan film teranyarnya yang berjudul Ada Kamu Aku Ada. Corny title? Emaaaaang! Pertama kali tau judulnya begini saya langsung mengernyitkan kening, bingung, emangnya gak ada judul yang lebih bagus ya?

Cerita film ini berpusat pada kehidupan Stella (BCL), cewek eksis dengan pacar tajir yang tukang boong bernama Damian (Rama Michael). Kehidupan keluarga Stella yang berantakan membuatnya memilih menghindar, menjadi pribadi yang cuek dengan menjalani hidup hingar bingar bersama Damian. Suatu hari Stella yang mabok bertemu dengan Elang (Andhika Pratama) di sebuah minimarket, pertemuan yang tidak sengaja itu berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya setelah tanpa sengaja Stella meninggalkan kartu ATM-nya di mesin ATM. Frekuensi bertemu yang sering dan kepribadian Elang yang unik membuat Stella jatuh cinta dan akhirnya terperangkap dalam 2 cinta, cinta Damian yang bertabur harta dan cinta Elang yang nyaman penuh tawa. Pada akhirnya Stella harus memilih cintanya dan memilih kehidupan seperti apa yang mau dijalaninya.

Sinetron banget? Emang. Kisah cewek dari keluarga broken home, cowok putra mahkota yang tajir abis dan cowok cuek yang penuh kasih udah sering banget diulas di sinetron. Cerita film ini emang sinetron sekali dan dikemasnya pun dengan nuansa sinetron yang kental.Saya gak menikmati film ini. Gak tau kenapa, bosan aja melihat jalinan cerita film ini yang berputar disitu-situ aja. Plot dan alurnya gak membuat penonton penasaran, ceritanya dituturkan dengan lambat dan ujung-ujungnya membuat bosan.

Akting pemain standar. BCL aktingnya ya gitu-gitu aja, sama aja kayak di film-film sebelumnya dan kalo menurut saya di film ini BCL jatohnya jadi seperti gak akting -terlebih di bagian kehidupan hura-hura ala partygoersnya yang BCL banget-. Andhika Pratama aktingnya lumayan, ada sedikit kemajuan tapi gak tau kenapa di film ini jatohnya karakter Elang jadi kayak karakter Rangga di AADC, cowok cuek yang kalo ngomong dalem dan berhasil membuat cewek eksis jatuh cinta. Yang bikin kaget adalah adanya Nia AFI yang berperan sebagai penyanyi rock yang diproduseri Damian, bused deh Nia AFI jadi rockstar? gak pantes dan maksain banget sih.

Kelebihan film ini? Sinematografi bagus, memanjakan mata trus ada beberapa bagian yang dialognya kena dan menjadi best part film ini. Selebihnya? Ya biasa aja, standar dan tidak istimewa. Mungkin ada kelebihan lain, yaitu frekuensi adegan kissing yang sangat berlebihan! Sumpah di film ini kerjaannya BCL ciuman mulu, entah sama Andhika Pratama/Rama Michael pasti ciuman. Itu berlebihan sekali dan jatohnya adegan kissing itu jadi gak terlihat romantis dan berkesan, tapi malah terlihat dipaksakan dan gak wajar.

Nagabonar
Pemain : Deddy Mizwar, Nurul Arifin, Afrizal Anoda, Roldyah Matulessi
Sutradara : MT Risyaf
Produksi : Prasidi Teta & Gisela Sinema
Score : 3/5

Sudah nonton Nagabonar Jadi 2 dan penasaran dengan Nagabonar pertama? Kalo iya, film ini wajib kamu tonton karena di film ini kamu bisa melihat masa muda Nagabonar ketika ia berperang, diangkat menjadi jendral, dan menjadi pemimpin para pejuang.

Film ini berlatar belakang kehidupan di zaman perang setelah Indonesia merdeka. Sosok Nagabonar yang menjadi jendral dengan kemampuan terbatas tapi punya feeling yang kuat menjadikan sosoknya unik dan tidak biasa. Nagabonar yang buta huruf, punya penyakit malaria, yang sayang sekali kepada Mak dan yang sangat cinta tanah air. OMG sosok Nagabonar memang sangat inspiring! Di film ini banyak sekali sifat baik Nagabonar yang bisa kita 'curi' dan teladani.

Walau berlatar belakang kehidupan zaman perang, film ini tetap punya warna tersendiri yang bisa menhibur penontonnya. Pastinya Nagabonar menjadi penyumbang terbesar dari tawa penonton, tapi tidak hanya itu, sosok Mak, Lukman, Bujang, Kardjo juga lucu-lucu semua! Yang paling lucu sih karakter Mak. Mak Nagabonar itu lucu sekali, tidak percaya dengan pangkat jendral yang disandang anaknya karena kadung kesal dengan anaknya yang sebelumnya dikenal sbg tukang copet, meski begitu Mak tetap sayang sekali dengan Nagabonar. Adegan yang memorable banget saat Mak hanya mau digendong Nagabonar saat ia pindah dari rumahnya ke pengungsian, scene itu manis sekali.

Sosok Kirana pastinya mencuri perhatian sekali! Nurul Arifin sebagai satu-satunya sosok perempuan cantik di film ini pastinya menjadi hiburan tersendiri. Sumpah di film ini Tante Nurul cantik sekali! Ayu, anggun dan manis banget. Ada 1 adegan yang mengingatkan kita pada film-film Hollywood, adegan dimana Kirana sedang berbaring di atas kasur dalam keadaan topless dan dipijat oleh pembantunya hehehehe.

Hmmm film ini bagus, tapi saya lebih suka Nagabonar Jadi 2. Mungkin karena film ini dibuat di zaman saya belum lahir jadi jatohnya saya gak terlalu excited. Sinematografinya udah diperbagus kok, jadi gak seperti film-film jadul yang berpotensi membuat mata katarak :p. Soundnya juga bagus. Tapi ada satu kekurangan : dialog bahasa Belanda yang tidak disertai subtitle, padahal cukup banyak dialognya jadi sepanjang itu saya cuma bisa ngangguk-ngangguk tanpa ngerti apa isi dialog itu.

Intinya film ini menarik. Memberi banyak inspirasi dan tentunya film ini berisi pesan nasionalisme yang kuat sekali. Interesting :)

romantic

aaaaaah kangen sekali melihat akting Diandra tersayang saya ini :)
melihat fotonya dengan Nicholas jadi nostalgia Ada Apa Dengan Cinta hehehehe

hari ini akhirnya bisa nonton film yang sedang happening sejagad raya Jakarta ini! setelah selesai praktek bahasa inggris, meluncurlah saya dan ketiga teman lainnya ke Cilandak Town Square untuk menonton film ini.

saya bukan penggemar Iron Man, sebelumnya juga gak pernah baca komiknya, cuma sering denger aja dan beberapa bulan lalu baca berita film ini di majalah Cinemags dan berita itu jelas-jelas bikin saya langsung tertarik banget buat nonton. ditambah dengan embel-embel salah satu film paling ditunggu tahun ini yang (menurut saya waktu itu) kualitas filmnya pastilah bagus

dan ternyata dugaan saya gak meleset
film ini bagus sekali! saya menikmati sekali menonton film ini dari awal sampai akhir. ceritanya menurut saya masuk akal, gak seperti beberapa film superhero (eh ini film superhero bukan sih? iya kan ya? heheheh) yang suka gak masuk akal, cerita film ini menurut saya masih bisa diterima akal sehat. cerita tentang Tony yang sebelumnya jahat karena pro perang dengan menjadi pebisnis alat-alat perang dan kemudian beralih menjadi lelaki yang baik hati dan mencoba berhenti dari bisnisnya adalah cerita yang bagus dan menyentuh. gak nyangka aja kalo si gahar Tony yang keliatan egois dan kasar bisa menjadi seperti itu, mengikuti kata hatinya untuk gak lagi memproduksi alat-alat perang.


akting pemainnya keren-keren semua! Robert Downey Jr aktingnya bagus, pas dan gak berlebihan. awalnya sih sempat yang meremehkan dan meragukan gitu, pandangan objektif karena sebelumnya saya gak familiar dengan aktor ini, tapi ternyata aktingnya bagus kok! ekspresinya mantep, natural sekali -apalagi pas adegan ia kesakitan dan teriak-teriak hehehe-. Gwyneth Paltrow cantik sekali! hot mom! duuuh seneng banget saya ngeliat muka cantik dia dengan balutan busana kerja yang seksi sekali hahahaa (tetep ya gak jauh-jauh :p), tapi emang tante Gwyneth cantik bangeeeeeeet, walau udah nikah dan punya anak tetep aja seksi! akting pemeran Obadiah dan Rhodey juga keren, cocoklah dan gak kebanting dengan akting pemeran utamanya

efek film ini emang juara banget! ini nih salah satu hal yang bikin saya betah nonton film-film seperti ini, efeknya pasti dahsyat! kagum banget dengan efek gambar dan efek suaranya, sumpah. dahsyat banget deh

film ini wajib banget ditonton :)

heiaaaaa!
ujian praktek udah berjalan 3 hari
mau cerita-cerita aaaah tentang serunya + rebeknya ujian praktek ini

day 1 : bahasa indonesia + bahasa indonesia
datang ke sekolah tanpa persiapan apapun, berfikir bahwa ujian writing bahasa indonesia dan bahasa inggris pastilah gampang dan gak perlu ribet-ribet. tapi ternyata dugaan saya salah. beuuuuh hari pertama aja udah memusingkan. jadi gini, setelah upacara hari pendidikan nasional, masing-masing kelas masuk ke ruang ujian yang sama dengan ruang pelaksanaan UN, nah disitulah kita akan melakukan ujian praktek. dateng ke ruangan dengan santainya tanpa persiapan, cuma modal alat tulis doang haha

bahasa indonesia : mendengarkan berita dan mencatat poin-poinnya
oke, pasti mikirnya alaaaaaah cuma dengerin berita doang, secara saya gak bolot, pasti bisalaaaaah. tapi ternyata pusiiiing! beritanya tuh panjang-panjang, diucapkan dengan sangat amat cepat dan kalo narasumbernya ngomong suaranya sama sekali gak jelas! ebuseeeeeeet, kenapa jadi susah yaa? udah gitu yang bikin bete pertanyaannya tuh banyak yang rebek. masa nama orang-orang yang mati gara-gara menghirup gas beracun dari sumur ditanyain? parah deeeeh. untungnya cuma beberapa pertanyaan aja yang gak bisa dijawab, tapi tetep aja kesel karena gak segampang yang saya kira

bahasa inggris : menulis cerita berdasarkan gambar dan menulis sesuai topik yang dipilih
ini jelas jauuuuh lebih rebek dari bahasa indonesia. oke, saya memang bukan orang yang jago english tapi ya gak bego-bego amatlah, tapi bener-bener deh praktek kemarin ngeselin! jadi ada 2 soal, yang pertama disuruh buat cerita berdasarkan gambar. naaaaah ada 4 gambar gitu, dan semuanya gak jelas! gak menyatu -kayak berdiri sendiri-sendiri- tapi anehnya disuruh bikin satu cerita yang utuh, LAH?! jadi ya akhirnya saya bikin cerita yang aneh juga, secara gambarnya aja aneh! kalo soal ke dua mendingan lah, ada topik Newspaper and Magazine hehehe jadi nulisnya jauh lebih lancar dari nulis cerita gambar-gambar

day 2 : seni rupa dan bahasa prancis
hadooooooh di hari sabtu yang biasanya menjadi hari saya bangun siang tapi sabtu kemaren terpaksa dateng pagi-pagi ke sekolah dan mengikuti praktek. hadoooooooooh, mana jumat malemnya saya baru tidur jam 2 malem karena Irvan, sahabat saya dari Bandung, dateng ke Jakarta dan nginep di rumah saya. jadilah dateng ke sekolah dengan mata merem melek dan tentunya (lagi-lagi) tanpa persiapan apa-apa :p

seni rupa : menggambar
duuh saya emang seneng gambar, tapi gak jago. gambar saya juga cenderung abstrak dan seringnya tergantung dengan mood. dan sabtu kemarin mood saya kacau, jadilah gambarnya ikutan kacau. jadi ada beberapa pilihan soal buat digambar, saya milih bikin poster yang berisikan seruan untuk menjaga lingkungan hidup. gambar yang saya buat simpel banget, cuma ada orang yang kayak teriak dan ngajak orang untuk lebih aware ama global warming dan menjalani hidup yang lebih hijau

bahasa prancis : oral test, perkenalan dan menyebutkan barang-barang
oh NO! saya tuh jaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget masuk kelas Prancis, kerjaannya bolos mulu dan tentunya hal ini berimbas dengan kemampuan bahasa prancis saya yang sangat pas-pasan. tentunya di ujian praktek ini bahasa prancis adalah satu ketakutan tersendiri yang membuat saya ngeri. walaupun materinya cukup mudah, tetep aja saya takut. dan akhirnya menghafalkan materinya dalam waktu lebih kurang 2 jam di sekolah. perkenalan lancar dan menyebutkan barang juga lancar! aaaaaaaah gak nyangkaaa hehehehe


day 3 : bahasa inggris (speaking)

bahasa inggris : speech dan dialogue
waduuuuh ini nih berita tentang materi speechnya itu SIMPANG SIUR sekali, jadinya saya kebingungan sendiri dan akhirnya malah gak siap apa-apa. lagian ada yang bilang temanya forest, jakarta city, trus ada yang bilang temanya idola dan ada juga yang bilang hero. BLAH! akhirnya saya speech dengan bikin sedikit naskah singkat tentang Dian Sastrowardoyo hahahahaha. trus yang dialogue jauuuh lebih oke dari speech karena teman sekelompok saya sangatlah kooperatif dan menyenangkan :)

begitulah, masih ada 4 hari tersisa. hufffff