Baihaqi Achmad

Panggil saya Haqi. Saya tertarik sekali dengan apapun yang berhubungan dengan seni dan film. Memiliki jutaan mimpi yang diusahakan sekali untuk dicapai. Memiliki tumpukan masalah yang sebisa mungkin diselesaikan. Memiliki beberapa potensi yang diusahakan untuk dikembangkan. Sangat ingin berkeliling Indonesia, menjadi penulis, menjadi wartawan dan membangun bisnis toko buku dan kafe



arsip

Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Oktober 2007
November 2007
Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Oktober 2008



para tetangga

Teman Sekolah
Akbar Badriansyah|| Amalia Hapsari|| Amalia Sekarjati|| Febian Nurrahman|| Hendry Ma'ruf|| Keishkara Hanandhita|| Mayang Arum Anjar Rizky|| Novia Rozet|| Sari Rachmani|| Surioktya Zuarni Meisyka|| Valeska Liviani|| Yusrina Sabila

Penulis
Adhitya Mulya|| Alanda Kariza|| Dewi Lestari|| Fira Basuki|| Jenny Jusuf|| Ninit Yunita|| Nova Riyanti Yusuf|| Okke|| Prima Rusdi|| Raditya Dika|| Sitta Karina

Selebritis
Anizabella|| Christian Sugiono|| Dian Sastrowardoyo|| Eva Celia Lesmana|| Wulan Guritno

Teman Blogger
Agas|| Alia|| Alvin|| Arimbi|| Aulia|| Avo|| Chenel|| Citra|| Dara|| Deedee|| Dwikjohn|| Echa|| Jane|| Julham|| Kanira|| Kanya|| Kiky|| Lalla|| Lalita|| Meiggy|| Mini|| Mudjiran|| Nadine|| Nanien|| Refika|| Sheyka|| Siska|| Suci|| Synna|| Tarra|| Vito

Yang Lainnya
Kineforum|| Macabre|| Ragazzonline||

credits

skin by: Jane
Web Page Counter

Rabu, 30 Januari 2008 @ 16.20
Bikin Film, Kata 40 Pekerja Film!


Suka film?
Bercita-cita menjadi sineas?
Ingin mengikuti jejak Nia Dinata, Mira Lesmana, Riri Riza, Joko Anwar, Prima Rusdi, Monty Tiwa dkk?

Jika salah satu pertanyaan di atas anda jawab dengan YA, silahkan baca buku Bikin Film, Kata 40 Pekerja Film! yang ditulis oleh Prima Rusdi -penulis skenario Garasi, Banyu Biru (co writing dengan Rayya Makarim), Eliana-Eliana (co writing dengan Riri Riza) dan Apa Apa Dengan Cinta (story by dengan Mira Lesmana dan Riri Riza)

Di buku ini informasi tentang pembuatan film dari sumber-sumber terpercaya yang merupakan sineas film nasional dirangkum menjadi satu dalam sajian wawancara yang santai dengan bahasa yang mudah dicerna.

Ada 4 tahapan dalam pembuatan film yang dibahas dalam buku ini

1. Tahapan Praproduksi

* Produser : Nia Dinata, Mira Lesmana, Erwin Arnada, Shanty Harmayn
Di bagian ini para produser bercerita dan bertutur tentang pekerjaan mereka yang diibaratkan Nia Dinata seperti menjadi Perdana Menteri. Modal utama buat menjadi produser bukan cuma duit, yang lebih penting adalah adanya visi dan kemampuan manajerial yang baik. Dalam bagian ini juga disebutkan ada 2 jenis produser, yang pertama adalah produser sineas yang biasa memproduksi film-film bagus dengan kualitas terjamin dan ada juga produser dagang yang bikin film untuk mencari keuntungan semata

* Sutradara : Riri Riza, Joko Anwar, Dimas Djayadiningrat, Ody C Harahap
Mau tau perjuangan Dimas Djay jadi wawancara sampai harus fotokopi buku-buku film milik Jose Purnomo? Atau mau tau kenapa Joko Anwar yang lulusan ITB malah akhirnya nyemlplung jadi sutradara? Atau mau tau kenapa Riri Riza gak mau minum kopi instan selama proses syuting berlangsung? Bacalah bab ini, semuanya dikupas secara tuntas dengan bahasa lugas

* Penulis Skenario : Prima Rusdi, Monty Tiwa, Salman Aristo, Rayya Makarim

Bagian favorit saya! Ngerti dong kenapa? heheeh. Ya Ya Ya! Bagi yang mau menjadi penulis skenario -seperti saya- bagian ini perlu dibaca dengan seksama karena banyak sekali info penting yang bisa kamu dapatkan di bagian ini. Selain berbagi cerita awal karier sebagai penulis, para penulis skenario hebat ini juga berbagi banyak sekali informasi.

Ini nih bagian terpentingnya :

Jadi kalau ada anak SMA pengen belajar skenario, apa anjuran lo?

Rayya Makarim : Mereka harus bisa mengatakan sesuatu. Mau ngomongin apa harus jelas. Barangkali awalnya bisa dengan belajar nulis esai, karena esensinya di situ.

Salman Aristo : Gue akan bilang nulis itu teknis, dan gue tekanin ke pelajaran soal nulis itu dulu, sebelum ngomongin skenario

Prima Rusdi : Tapi apa yang mau ditulis kan malah lebih esensial lagi? Gue akan anjurin harus jelas mau nulis apa, atau kenapa mau nulis dulu deh!

Monty Tiwa : Sekali lagi harus nulis apa yang dia cinta. Sedihnya emang banyak orang yang pengen nulis skenario tapi enggak ngerti gimana caranya bercerita. Atau mau cerita soal apa. Realiatanya, gak ada orang yang bisa nulis otomatis bisa jadi penulis. Itu juga sebaiknya orang harus tau

2. Tahapan Produksi

* Produser Pelaksana : Herlam Lingga, Toto Prasetyanto, Sari Mochtan
Mau tau bedanya produser dengan produser pelaksana? Atau mau tau kerjaan produser pelaksana itu ngapain aja sih? Nih satu bocoran tentang produser pelaksana : tugas utama produser pelaksana adalah untuk memaksimalkan hasil akhir produksi dalam bentuk film

* Penata Kamera : Yadi Sugandi, Ipung Rakhmat Syaiful, Ical Tanjung

Kalo dengar nama Mas Ipung Rakhmat Syaiful gak tau kenapa saya langsung terbayang nama Nia Dinata, mungkin karena di buku skenario Berbagi Suami tertulis kalo Mas Ipung adalah DOP kesayangannya teh Nia hehehe. Di bagian ini gak cuma kisah Mas Ipung aja yang patut disimak, cerita Bapak Yadi dan Mas Ical juga gak kalah seru loh!

* Penata Artistik : Wensisclaus, Adrianto Sinaga, Suherina, Eros Eflin
Salah satu bidang yang pernah saya kerjakan waktu pementasan teater di sekolah adalah penata artistik dan itu memang repot sekali! Segala kerepotan berikut serunya pekerjaan ini diceritakan dengan ringan oleh para profesional di bidang ini.

* Penata Kostum Dan Penata Rias : Meiske Taurisia, Chitra Subyakto, Jerry Octavianus, Astrid Ishak.
Kamu kamu yang suka fashion dan tata rias plus ingin kerja di dunia film kayaknya cocok sekali bergabung di bagian ini! Dilihat secara kasat mata pekerjaan menjadi wardrobe stylist dan make up artist kayaknya menyenangkan sekali, cuma ternyata ada ribet dan repotnya juga loh. Lebih lengkapnya baca sendiri dooong :p

3. Tahapan Pascaproduksi

* Penyunting Gambar (Editor) : Sastha Sunu, Cesa David, Dewi Alibasah, Aline
Mbak Dewi Alibasah awalnya sekolah di SMKK dan belajar tata boga karena ia gak suka matematika. Mas Sastha Sunu awalnya kerja di tabloid olahraga. Mbak Aline pas SMP ingin mengambil jurusan tari IKJ dan Mas Cesa David sempat hampir sekolah di NHI. Tapi kenapa akhirnya mereka malah jadi editor? Nah di bagian ini dijelaskan tuh kronologisnya dan suka duka pekerjaan mereka menjadi editor -salah satu sukanya adalah : menjadi penonton pertama sebuah film!-

* Penata Suara Dan Penata Musik : Satrio Budiono, Thoersi Argeswara, Ucup, Adimolana, Adityawan Susanto
Profesi ini adalah pekerjaan seni tapi yang dipelajari adalah engineering, seperti fisika dan elektro. Patokan kerjanya adalah cerita, tiap cerita memiliki tingkat kesulitan 'sound' atau musik yang beragam dan tidak bisa disamaratakan.

4. Tahapan Pemutaran

* Publisis : Amanda Marahimin, Ade Kusumaningrum

Salah satu pekerjaan yang tiba-tiba membuat saya tertarik. Kayaknya seru deh bekerja menjadi publisis. Bayangin aja, lewat pekerjaan ini kita bisa berkenalan dengan banyak orang, kerja dengan produser dan sutradara dan bisa mengenalkan film ke berbagai media. Menyenangkan sekali kan? Jadi pengen jadi publisis jugaaaa hehehehe

* Penyelenggara Festival : Ade Darmawan, Lalu Roisamri, Alex Sihar

Suka nonton festival film? Naaaah bagian ini nih yang menceritakan tentang para penyelenggara festival berikut penjelasan mengenai profesi mereka. Patut untuk disimak

Secara keseluruhan buku ini sangat menarik dan mudah untuk dicerna. Bahasa yang mengalir dengan format bercerita yang menyenangkan membuat pembaca tidak bosan untuk membaca halaman demi halamannya. Ditambah dengan tips-tips dari para pakar yang sangat berguna bagi mereka yang nantinya ingin serius membuat film atau bekerja di bidang film.

Wajib Baca :)




Label:


|
Selasa, 29 Januari 2008 @ 19.29
Ada Apa Dengan Cinta?


Salah satu film terbaik Indonesia yang juga menjadi film favorit saya

Ada Apa Dengan Cinta, pasti hampir semua orang tau film ini. Tahun 2002 lalu, film ini benar-benar hip dan bahkan sanggup membuat orang rela antre tiket berjam-jam demi nonton film yang diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza ini.

Waktu film ini rilis, saya masih duduk di kelas 6 SD. Waktu itu sebagai salah satu bocah yang selalu in akan informasi -thanks bwat tabloid fantasi atas informasinya yang dulu saya jadikan pegangan gaul saya hahaha- saya sempat penasaran sekali ingin nonton film ini di bioskop, terlebih saat tau kalau film ini dibintangi Dian Sastrowardoyo, salah satu gadis sampul favorit saya sepanjang masa.

Saya bingung
Orangtua saya jelas tidak mungkin saya ajak nonton film ini karena sewaktu film Petualangan Sherina tayang mereka gak mau saya ajak ke bioskop dan akhirnya saya nonton Petualangan Sherina dengan tante saya. Lalu ajak siapa? Saya sempat mengajak teman saya tapi mereka gak ada yang mau dengan alasan gak ada bioskop yang lokasinya dekat

Jadilah kecewa
Masa-masa orang-orang nonton AADC saya cuma bisa misah-misuh bete karena belum juga nonton film ini. Sampai akhirnya teman saya punya VCD bajakan film ini yang kualitasnya amitamitjelekbanget (bahkan endingnya aja gak ada), daripada gak akhirnya saya tonton juga VCD bajakan itu walau tetep kecewa karena kualitasnya yang tidak bagus. Dan akhirnya kesempatan itu datang juga, saya akhirnya nonton film ini di bioskop!

Yay! sumpah waktu itu senang sekali bisa menginjakkan kaki di bioskop, ikut antre sama orang-orang dan nonton film ini dengan nyaman. Nonton sekali jelas gak cukup, akhirnya saya memberanikan diri untuk nonton sendiri di bioskop sampai 3x!


Ada Apa Dengan Cinta jelas mengubah semuanya

Dunia saya sebagai anak SD jelas menjadi lebih berwarna-warni setelah menonton film ini. Dian Sastrowardoyo langsung menjadi aktris favorit saya -dan bertahan sampai sekarang-. Sewaktu lulus SD untuk pertama kali saya meminta hadiah ke Mama atas prestasi belajar dan hadiahnya adalah VCD Original AADC! hahaha dulu girang banget dibeliin VCD AADC, hampir tiap hari tuh ditonton sampai hafal dialognya segala!

Karier semua yang terlibat di AADC mencuat. Rudi Soedjarwo meraih piala Citra lewat film ini. Dian Sastrowardoyo sukses menjadi aktris papan atas dan meraih piala Citra 2004 atas perannya dalam film ini. Nicholas Saputra kini menjadi aktor dengan kualitas yg sangat baik. Begitu pula dengan Titi Kamal, Ladya Cheryl, Adinia Wirasti dan Sissy Prescillia yang kesemuanya kini menjadi aktris dengan kemampuan akting prima.

Di luar itu jelas AADC berhasil menjadi trend setter film dan sinetron drama remaja. Setelah sukses AADC, puluhan sinetron dan film bertema remaja tayang, walau bisa kita lihat sendiri seperti apa kualitasnya. Saking begitu besar gaung AADC, film ini sampai dibuat serial tevenya yang dibintangi Ririn Dwi Aryanti, Revaldo, Nadia Saphira dll.

AADC juga menandai kebangkitan sastra di tengah-tengah remaja. Gaung puisi dan sastra ada di mana-mana. Semua terkena virus bikin puisi, bahkan buku AKU sampai dicetak ulang karena film ini.

Begitu hebatnya Ada Apa Dengan Cinta
dan hingga kini saya masih jatuh cinta dengan film ini









Label:


|
@ 06.34
Upcoming Movies! Horor kembali datang!


Hantu Jembatan Ancol
Genre : Horor
Pemain : Nia Ramadhani, Benjamin Joshua, Nadilla Ernesta, Kiki Fatmala, Dennis Adhiswara
Sutradara : Arie Aziz
Penulis : Aviv Ilham
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi : MD Pictures

NIKKO (BEN JOSHUA), bertunangan dengan DONNA (NIA RAMADHANI). Suatu hari, NIKKO bertemu dengan seorang wanita seksi, LIVI (NADILLA ERNESTA), seorang waiters di sebuah café. Semenjak pertemuan ini, NIKKO merasakan lain dihatinya. Begitu juga dengan LIVI. Perselingkuhan pun terjadi diantara mereka. Tapi cinta LIVI terkoyak saat ia melihat NIKKO bersama DONNA. LIVI sangat marah tapi NIKKO berhasil meyakinkan kalau DONNA adalah perempuan yang di jodohkan oleh orang tuanya, dan LIVI mempercayainya

Waktu berlalu. NIKKO dan LIVI semakin tenggelam dalam percintaannya, hingga akhirnya LIVI hamil dan menuntut tanggung jawab NIKKO. NIKKO menghindar karena tidak bisa menghianati DONNA. Pertengkaran pun terjadi. Tak terduga, dorongan NIKKO membuat kepala LIVI terbentur dinding dan meninggal. NIKKO panik dan membuang mayat LIVI di bawah jembatan ancol

Setelah kejadian ini, NIKKO dihantui oleh LIVI. Teror-teror terus menyerang NIKKO hingga ahirnya hantu LIVI benar benar muncul. NIKKO semakin terpuruk dan ia hanya bisa menceritakan hal ini kepada JOJO (DENNIS ADISWARA), sahabatnya yang hendak menolong NIKKO, tapi ia keburu diteror oleh hantu LIVI

DONNA sudah tidak kuat lagi dengan kondisi NIKKO, ia pun mengembalikan cincin tunangannya kepada NIKKO dan berniat menyusul orang tuanya di Australia. Ketika DONNA hendak pergi, NIKKO akhirnya menceritakan apa yang terjadi dan meminta maaf. DONNA syok dan sangat marah. Pertengkaran terjadi mengakibatkan DONNA tertabrak dan koma namun terus mengucapkan kalimat “sayang, cinta ini milik kita”

Apakah terror akan berhenti sampai disitu?Apakah arti kalimat tersebut bagi NIKKO


Rahasia Bintang
Genre : Suspense Thriller
Pemain : Dimas Seto, Desi Florita, Tio Pakusadewo, Cut Keke, Ryan Delon, Restu Sinaga
Sutradara : Yulianto Krisbinatoro
Produser : Sentot Sahid
Produksi : Frame Ritz Pictures

Seorang wartawati bernama Laras (Desi Florita) dan rekannya Aria (Dimas Seto) mencoba mengungkap pembunuhan misterius sebuah keluarga

Pada akhir investasi, Laras yang memiliki indra keenam, mendapat bantuan dari arwah seorang anak kecil Sheila (Griselda Agatha) yang ikut terbunuh. Sebuah teka teki yang menegangkan untuk mengetahui siapakah pembunuh sebenarnya

Apakah mereka berhasil menguak misteri tersebut?

Extra Large

Genre : Drama Komedi
Pemain : Jamie Aditya, Francine Roosenda, Alex Abbad, Dewi Sandra, Eron Lebang, Elmayana Sabrenia, Sarah Sechan, Ingrid Widjanarko, Barry Prima, Tutie Kirana, Tesie, Tarzan
Sutradara : Monty Tiwa
Penulis : Monty Tiwa
Prodser : Ir Chand Parwez
Produksi : Starvision Plus

Deni (Jamie Aditya), seorang pemuda berusia 25 tahun adalah seorang yang lugu dan “lurus–lurus” saja. Sebagai anak tunggal, Deni menurut saja ketika dijodohkan oleh orang tua untuk menikahi Vicky (Dewi Sandra), seorang gadis pilihan orang tuanya.

Hal-hal tersebut tentunya membuat ‘pressure’ pada diri Deni untuk dapat menjadi suami idaman yang pantas bersanding dengan Vicky. Pertama, dia sama sekali belum berpengalaman di bidang seks, alias Deni masih ‘perjaka’. Dan kedua, Deni memiliki ukuran alat vital yang … minim …. Sangat minim.

Deni memiliki 2 sahabat baik, Stefan (Erron LeBanG) dan Juno (Alex Abbad). Stefan adalah seorang playboy petualang sedangkan Juno adalah anak dari seorang konglomerat yang mempunyai sifat manja serta gemar berjudi.

Deni akhirnya mengutarakan ‘kekhawatiran’ nya kepada Stefan dan Juno. Karna menyadari Stefan adalah playboy yang berpengalaman, Deni berharap bisa mendapat ‘tips dan trick’ tentang apa saja yang harus dilakukan. Stefan setuju untuk bertaruh, dan permainan pun dimulai.

Dengan dimodali oleh Juno, Deni disarankan untuk berobat ke Mak Erot, seorang dukun legendaris yang di issue kan mampu memperpanjang ukuran vital dari kecil jadi besar. Untuk itu, Juno mempunyai siasat tambahan. Dia dan Juno datang ke sebuah rumah bordil dan ‘menyewa’ seorang pelacur selama sebulan penuh untuk menjadi ‘sparring partner’ Deni.

Maka dimulailah ‘petualangan’ gila selama sebulan antara Deni dan Intan. Berbagai kejadian-kejadian aneh, kocak, mengharukan bergulir seiring dengan realisasi Deni bahwa kebahagiaan sejati bukan pada kesempurnaan fisik. Tapi pada kesempurnaan hati. Sama seperti kebaikan hati yang dirasakan Deni dari Intan .. sang pelacur yang di ‘nista’ kan oleh masyarakat.

Akhirnya dilema utama Deni menjelang sehari sebelum pernikahannya malah bukan masalah ukuran alat vital. Tapi masalah hati nya yang sudah tertambat pada Intan sang pelacur yang baik hati.


Love
Genre : Drama
Pemain : Widyawati, Sophan Sophiaan, Acha Septriasa, Fauzi Baadilla, Wulan Guritno, Surya Saputra, Luna Maya, Darius Sinathrya, Irwansyah, Laudya Chintya Bella
Sutradara : Kabir Batia
Penulis : Titien Wattimena
Produser : Manoj Kumar Samtani
Produksi : 13 Entertainment

Adalah Nugroho dan Lestari, yang dipertemukan di usia mereka yang tidak lagi muda. Nugroho yang menderita alzhaimer, dan Lestari, yang dengan kasih sayang menerima keadaan itu.

Rama, lelaki muda sederhana yang bekerja di percetakan, dan Iin yang dibantu Rama selama pencarian kekasihnya di Jakarta. Masa lalu yang hampir sama, mempersatukan mereka, membuat mereka berani mengejar hari esok

Tere dan Awin. Penulis wanita yang sukses bertemu dengan penjaga toko buku dan jatuh cinta. Ketika kemudian ketakutan Awin untuk mencintai muncul, Tere sebaliknya membuka mata Awin, bahwa cinta tak semestinya dibatasi

Restu dan Dinda. Seorang mahasiswa yang menjalani hidup dengan santai dan riang, jatuh cinta pada pandangan pertama. Walaupun pertemuan mereka hanya sebentar dan Dinda akhirnya pergi untuk selama-lamanya, cinta mereka tetap ada dan tidak ikut mati.

Gilang dan Miranda, pasangan muda yang memasuki usia pernikahan delapan tahun, dengan anak mereka Icha, seorang anak autisme yang membutuhkan kedua orangtuanya melewati hidup yang tak mudah. Sementara, Gilang dan Miranda sendiri harus menerima kenyataan bahwa pernikahan mereka pun punya masalah. Pada akhirnya, ketika Gilang merelakan Miranda pergi, dia menemukan cinta sejati di suatu hari yang tak terduga

Adalah takdir yang mempertemukan mereka, di tengah belantara kota Jakarta, bertemu dalam persimpangan-persimpangan hidup yang penuh kejutan, dituntun oleh sesuatu yang selama ini dibilang buta padahal ia punya mata yang tidak dimiliki manusia… CINTA…

Ayat-Ayat Cinta
Genre : Drama Religi
Pemain : Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Melanie Putria, Zazkia Adya Mecca, Surya Saputra, Dennis Adhiswara, Oka Antara
Sutradra : Hanung Bramantyo
Penulis : Salman Aristo & Ginatri S Noer dai novel karya Habiburrahman El Shirazy
Produser : Manoj Punjabi
Produksi : MD Pictures

Fahri bin Abdillah (Fedi Nuril) adalah mahasiswa S-2 di universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Selama ini perempuan yang dikenal dekat olehnya hanya ibu dan neneknya. Fahri memang sempat naksir perempuan di sekolahnya, namun apalah arti cinta monyet yang dipengaruhi oleh hormon testoteron, seorang remaja puber?

Menikah! Fahri memang ingin menikah dengan perempuan shalehah agar menyempurnakan setengah agamanya. Namun, untuk mencari bidadari itu Fahri belum sempat. Hidup Fahri penuh dengan target. Keluarganya telah mengorbankan nyaris segalanya agar dia bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Biaya untuk kuliah di Al-Azhar, Mesir di peroleh dari hasil menjual sawah warisan kakeknya. Untuk itu, Fahri membuat peta hidup, 2 tahun selesai master, 4 tahun selesai doktor dan 4 tahun selanjutnya menjadi guru besar. Menikah ketika dia menulis tesis magister. Berarti sekitar waktunya semakin dekat, namun siapa perempuan beruntung tersebut?

Ada cerita mengenai Maria Girgis (Carissa Putri), Kristen Koptik yang berperilaku amat Islami, senang membaca Al-Quran, bahkan hafal surat Maryam dan Al-Maidah. Lalu, ada Nurul (Melanie Putri), mahasiswi Indonesia di Al-Azhar juga. Pintar, baik hati, cantik, sibuk menjadi ketua Wihdah, namun masih ingin mengajar anak-anak membaca Al-Quran, terlebih lagi putri tunggal seorang pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. Nurul diam-diam mencintai Fahri. Namun, tak pernah memiliki keberanian untuk mengatakan atau memberi sinyal kepada Fahri.

Kemudian Noura (Sazkia Mecca), tetangga depan flat Fahri, adalah perempuan cantik yang mengalami kekerasan dalam rumahnya oleh ayahnya, Bahadur. Sejak Fahri menolongnya keluar dari rumah itu dengan bantuan Maria dan Nurul, Noura pun jatuh cinta dan mengirimkan surat cinta kepadanya.

Namun, masih ada lagi... Fahri mengenal gadis terakhir ini di metro. Fahri menolongnya dari amukan warga Mesir, karena gadis bercadar ini tak tega dan memberikan kursinya kepada seorang ibu warga Amerika yang kepanasan. Sedangkan penumpang yang lain menganggap jika sekarang waktunya mereka memberikan pelajaran bagi turis Amerika itu atas apa yang dilakukan oleh negaranya.

Dan, siapakah perempuan itu? Bagaimana dengan perempuan-perempuan lain yang menaruh hati pada Fahri? Bagaimana dengan akhir cerita cinta yang religius ini?

40 Hari Bangkitnya Pocong
Genre : Horor
Pemain : Irwansyah, Raffi Ahmad, Sabai Morschek, Connie Sutedja
Sutradara : Rudi Soedjarwo
Penulis : Cassandra Massardi
Produser : Gope T Samtani, Subagio S
Produksi : RAPI Films

Satu kesalahan. Empat Puluh hari balasannya

JESSI merasa hari-harinya diawasi sosok misterius, ia sulit memejamkan mata karena mendengar suara-suara aneh, dan di saat ia terjaga, bayangan itu selalu muncul. Jessi pun mulai ragu, apa yang ia alami itu nyata atau ia sendiri mulai gila. Di saat bersamaan, Nino juga kepergok mengiriminya benda-benda mistik yang membuat Jessi semakin stress karena takut, Nino ingin Jessi ketakutan sehingga mau balik lagi menerima dirinya?

KEVIN, pemuda ramah dan charming, Jessi menyangka akhirnya ada satu hal yang menyenangkan yang bisa ia rasakan. Begitu Jessi dan Kevin semakin dekat, teror yang datang ke Jessi semakin parah. Pocong muncul di kosannya tengah malam. Nino merasa ia dan Jessi punya ikatan karena sebuah kejadian yang mereka lalui bersama. Kejadian di masa lampau itu, ternyata berkaitan dengan siksaan yang dialami Jessi, yang juga diam-diam dialami Nino

Selama empat puluh hari, Jessi dan Nino dikejar oleh arwah-arwah penasaran yang gentayangan ingin membalas dendam kepada mereka, karena setiap kesalahan memang harus dipertanggungjawabkan. Karena bila tidak, MEREKA AKAN DATANG !

Kuntilanak 3
Genre : Horor
Pemain : Julie Estelle, Imelda Therine, Reza Pahlevi, Laudya Chintya Bella, Ida Iasha, Mandala Abadi Shoji
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Ve Handojo, Rizal Mantovani
Produser : Raam Punjabi
Produksi : MVP Pictures

Darwin (Mandala Abadi Shoji), Asti (Imelda Therine), Herman (Reza Pahlevi) dan Petra (Laura Antoinetta) pergi ke Desa Ujung Sedo untuk mencari dua orang teman mereka yang hilang, Stella (Laudya Cynthya Bella) dan tunangannya. Di perjalanan, mereka bertemu dengan seorang gadis bernama Samantha (Julie Estelle) yang memiliki sebuah misi pribadi yang misterius di Ujung Sedo

Kelima anak muda ini bertualang menembus hutan, kabut dan gua di mana banyak kejadian menyeramkan dan aneh menghantui mereka. Semua ternyata berkaitan dengan misi pribadi Samantha yang memiliki wangsit untuk memanggil Kuntilanak. Ibu Samantha, Mega (Ida Iasha), menyuruh Samantha mencari seorang dukun tua di Ujung Sedo yang bisa mencabut wangsit tersebut. Namun, dukun tua itu punya rencana jahat lain yang mengancam nyawa semua orang

Dibantu gadis cilik bernama Yenny (Cyndi Valerie) serta teman-temannya, Samantha berjuang menuntaskan misinya, walaupun kekuatan dukun tua dan Kuntilanak jauh melampauinya

Label:


|
Senin, 28 Januari 2008 @ 14.13
PEVITA

THE NEXT BIG THING!

Si cantik Pevita baru aja terpilih sebagai CEWEK HAI OF THE YEAR 2007 dan dipilih oleh 3.900 voters. Karier Pevita di dunia entertainment sepertinya akan berjalan mulus, setelah sempat membintangi iklan Biore, Attack dan Im3 Ceesan dan juga sempat tampil di film Denias Senandung Di Atas Awan, sebentar lagi kita juga bisa menyaksikannya beradu akting dengan Richard Kevin dalam film Lost In Love.

Label:


|
@ 07.36
Selamat Jalan Bapak


Dia telah pergi
dia telah meninggalkan kita semua
setelah berjuang melawan penyakitnya
setelah berjuang untuk terus tersenyum di tengah derita yang dideranya
kini dia telah pergi
pergi dengan damai dan berpulang ke pelukanNya
menyusul Ibu yang telah berpulang lebih dulu

Bapak Soeharto
seseorang yang sangat berjasa untuk bumi Indonesia
seseorang yang sangat besar pengaruhnya terhadap negeri ini
seseorang yang memiliki kharisma yang begitu kuat
seseorang yang membangun negeri ini dengan caranya sendiri

Selamat jalan Bapak
terimakasih untuk semuanya
terimakasih untuk sumbangsihmu kepada negara
terimakasih untuk semua pengorbanan dan perjuanganmu
terimakasih yang tiada terkira untuk semua jasamu

Label:


|
Sabtu, 26 Januari 2008 @ 18.03
Mau Jadi Apa Saya?

Saya punya tiga cita-cita utama yang berada di deret teratas dalam rencana kehidupan saya :
  1. Menjadi editor in chief sebuah majalah
  2. Menjadi penulis dengan karya-karya yang baik dan dapat menginspirasi orang lain
  3. Menjadi sineas film -lebih tepatnya penulis skenario/berada di dalam tim kreatifnya-
Kenapa saya memilih cita-cita diatas? Berikut alasannya :
  1. Keinginan untuk menjadi editor in chief majalah timbul karena saya adalah orang yang sangat maniak terhadap majalah. Berhubung saya senang menulis dan senang membaca majalah, saya ingin sekali membuat majalah yang bisa memuaskan hasrat saya sebagai seorang pembaca sekaligus sebagai seorang kreator.
  2. Keinginan menjadi penulis sudah ada sejak saya masih SMP. Saya adalah orang yang senang mengkhayal dan membuat sebuah kehidupan yang (menurut saya) menyenangkan. Sejak SMP mulai berencana membuat novel namun sampai sekarang belum ada satu pun yang selesai. Hmmmm tahun ini saya berusaha segiat mungkin fokus menulis dan mudah-mudahan novelnya bisa segera selesai. Amien
  3. Saya sangat menggilai film Indonesia. Kagum dan teramat sangat ingin mengikuti jejak para sineas-sineas hebat tanah air seperti Pak Deddy Mizwar, Nia Dinata, Mira Lesmana, Riri Riza dan tentunya para penulis skenario macam Monty Tiwa, Jujur Prananto, Prima Rusdi dan Musfar Yasin. Pokoknya saya harus bisa mengikuti jejak mereka. HARUS
Dan usaha saya untuk menggapai cita-cita itu adalah :
  1. Semoga bisa lulus SPMB dan nantinya berkuliah di Ilmu Komunikasi UI dengan konsentrasi ke Ilmu Jurnalistik. Kalaupun nanti gak lulus SPMB, rencananya mau kuliah di Jurnalistik IISIP Jakarta.
  2. Menulis lebih giat. Saya itu sangat moody dan selama ini gagalnya novel saya selesai adalah karena mood menulis yang tidak stabil. Sekarang berusaha untuk fokus dan sebisa mungkin mengusahakan untuk rutin menulis tiap hari.
  3. Rutin film nasional dan menulis reviewnya di blog. Alhamdulillah selama ini review yang saya tulis diapreasiasi dengan cukup baik. Selain itu ikut di seminar-seminar film juga menjadi jalan lain untuk menuju cita-cita ini.
Semoga semuanya bisa tercapai. Amien :)

Label:


|
Rabu, 23 Januari 2008 @ 09.42
Lost In Love


LOST IN LOVE
Jenis Film : Drama
Pemain : Pevita Pearce, Richard Kevin, Arifin Putra, Adrian Subono, Arinda Gita, Barry Prima, George Rudy, Chrisye Subono
Penulis Cerita : Rachmania Arunita
Sutradara : Rachmania Arunita
Produksi : Itrema
Rilis : Maret/April 2008

Sekuel Eiffel I'm In Love dalam kemasan yang berbeda
Bye bye Shandy Aulia dan Samuel Rizal, sekarang saatnya Pevita Pearce dan Richard Kevin yang akan unjuk kemampuan akting di sekuel film Eiffel I'm In Love -salah satu film Indonesia paling laris- yang diberi judul Lost In Love

-pevita pearce : tita-


-richard kevin : adit-

Lost in Love mengisahkan petualangan Tita dalam mencari jalan yang benar, untuk pulang dan menuju cintanya pada Adit beserta keluarganya. Berawal dari kekecewaan Tita, yang selalu dianggap anak kecil serta tidak dewasa. Selain itu Tita merasa dikhianati oleh Adit yang terkesan dingin, ketus serta selalu memandang Tita anak kecil.

Merasa cintanya kepada Adit diragukan, Tita akhirnya memutuskan pertunangannya dengan Adit. Walaupun semua ini dirasakan sakit, ia harus berani mengambil sikap. Masih dengan perasaan sedih yang dalam, Tita akhirnya memutuskan berlibur ke Paris tanpa seorang pun yang menjaga atau melarangnya.

Dalam pelariannya di Paris, Tita bertemu dengan Alex mahasiswa Thailand yang kuliah di Paris. Pada masa perkenalan tersebut, Tita tersesat di tengah-tengah Kota Paris yang tidak dikenalnya sama sekali. Alex-lah yang membantu Tita menemukan jalan pulang. Tidak itu saja, Alex juga membantu Tita untuk kembali menemukan cintanya yang telah lama hilang.


-adit dan tita-

Dilihat dari segi cerita cukup menarik, perjalanan cinta Adit-Tita sepertinya akan menjadi semakin kompleks dengan putusnya pertunangan mereka dan hadirnya tokoh Alex. Dari deretan pemain gw rasa film para aktornya punya kans untuk menjadi besar seperti Sammy dan Shandy yang eksis berkat film ini. Pevita Pearce yang sebelumnya bermain di film Denias Senandung Di Atas Awan semoga bisa berakting lebih baik dari Shandy Aulia, dari segi umur sih masih muda banget (masih SMP looh) tapi mudah-mudahan aja ia bisa memerankan Tita dengan baik. Begitupula dengan Richard Kevin yang sebelumnya dikenal lewat film Get Married dan Cinta Pertama, gw berharap ia bisa membawakan karakter Adit dengan caranya sendiri dan tidak mengikuti karakter Adit yang dimainkan Sammy.

Rachmania Arunita di film ini tidak hanya berperan sebagai penulis cerita, kini ia juga duduk di bangku sutradara! Waaah hebat sekali, semoga project ini hasilnya bagus dan bisa jauh lebih baik dari Eifell I'm In Love

Galeri :

Label:


|
@ 09.18
Skandal Cinta Babi Ngepet

Skandal Cinta Babi Ngepet

-ampun deh poster filmnya jelek banget!-

Silahkan dibaca dulu beritanya :

Jakarta-RuangFilm. Setelah merilis film pertama, Genderuwo tahun 2007 lalu, kini K2K Production kembali menghadirkan film terbaru, Skandal Cinta Babi Ngepet. Sebuah film yang diangkat dari legenda babi jadi-jadian yang sering beredar di masyarakat.

Dalam kesempatan syukuran yang menandai selesainya syuting film di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, senin (21/01) pukul 10.30 pagi tadi, KK Dheeraj, produser sekaligus sutradara film ini mengatakan, bahwa filmnya kali ini akan menggabungkan urban legend tentang babi ngepet dengan romantika remaja masa kini. Untuk itu. maka beberapa bintang muda seperti, Ratu Felisha (Seventeen, Buruan Cium Gue, Kuntilanak), Ferry Fernandez, Olga Syahputra, Chicka dan aktor berpengalaman yang kini malang melintang di sinetron, Arthur Tobing di pilih untuk membintangi film ini.

Meski mengakui, film pertamanya (Genderuwo) belum berhasil memikat hati penonton Indonesia, namun KK Dheeraj menjanjikan, bahwa film ini akan lebih baik. “Saya kali ini lebih teliti, termasuk dalam memilih pemain, Feli adalah aktris yang sangat cocok untuk film saya kali ini,” ujarnya. Selain itu, produser muda ini juga mempercayakan skenario pada Dede Ferdinand dan DOP pada Gunung Nusa Pelita yang berpengalaman menggarap Jomblo, The Series.

Skandal Cinta Babi Ngepet bercerita tentang Putri (Ratu Felisha), seorang remaja SMU yang diselamatkan oleh tukang ojek sepeda, Ridho (Ferry Fernandez) dalam sebuah kecelakaan. Putri yang angkuh dan sombong ternyata kemudian jatuh hati pada Ridho. Pernikahan pasangan muda ini kemudian berlangsung, namun kenyataan hidup yang sulit membawa keduanya dalam keputus-asaan. Hingga pada satu saat, ada yang memberitahu mereka jalan singkat mendapatkan kekayaan, jalan yang kemudian mengharuskan Ridho menjadi babi ngepet, dan Putri menjadi penunggu lilin. (MUSASHI)


Ini juga harus dibaca komentar dari saya :

Astagfirullah! Film macam apa ini?

Judulnya itu loooh Skandal Cinta Babi Ngepet! Gila Gila Gila, sengaja banget mencari kontroversi untuk menarik perhatian publik. Gak ada judul lain yang lebih bagus? Kenapa gak cari judul lain yang lebih baik dan lebih berbobot?

Gw gak nonton Genderuwo karena menurut semua review yg gw baca film itu kancut banget dan sama sekali gak bagus, lagipula trailernya aja gak menarik gitu. Produsernya niat banget sih bikin horror lagi. Baca sinopsisnya udah males, ceritanya gak masuk akal dan lagi pemainnya juga gak ada yang menarik. Ratu Felisha? Come On, pasti film ini jadi ajang pamer aurat doang, akting dong Mbak Feli akting! Jangan cuma jual body dan sensasi aja. Ferry Fernandez? Itu bukannya cowok yang sering main sinetron setan-setanan gak jelas di Indosiar? Olga Syahputra ngapain disini? Melawak?

Kesimpulan : sama sekali tidak tertarik untuk menonton

Label:


|
Minggu, 20 Januari 2008 @ 12.16
tugas numpuk

tugas menumpuk
sial, mau gak mau harus dikerjakan

aaaaaaaarrrrrgggggggggggggghhh CAPEK

Label:


|
Sabtu, 19 Januari 2008 @ 09.00
Otomatis Romantis



Otomatis Romantis
Jenis film : Drama Komedi
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Pemain : Marsha Timothy (Nadia), Tora Sudiro (Bambang), Wulan Guritno (Nabila), Tukul Arwana (Dave), Poppy Sovia (Caca), Dwi Sasono (Trisno)
Skenario : Monty Tiwa
Produser : Monica Haryanto, Monty Tiwa
Produksi : ISI Production

Kemarin nonton Otomatis Romantis di Tamini Square -sendirian lagi hehehe- Awalnya sih gak begitu minat nonton film ini karena ada Tukul Arwana, tapi karena main cast yang lain (khususnya Wulan Guritno dan Poppy Sovia) yang menarik akhirnya gw nonton film ini.

Berikut reviewnya :

Otomatis Romantis bercerita tentang Nadia (Marsha Timothy) seorang pimpinan redaksi majalah Wanita Kini yang sukses dengan karier mapan. Sayang kesuksesan kariernya itu tidak diimbangi dengan kesuksesan di kehidupan asmara. Di usianya yang menginjak 29 tahun ia masih saja jomblo dan terus dirongrong orangtuanya yang selalu mengingatkan Nadia untuk menikah dan tidak sampai turun kasta menjadi perawan tua. Nadia kesal, terlebih ia selalu dibandingkan dengan Nabila (Wulan Guritno) kakaknya yang sudah menikah dengan Dave (Tukul Arwana) dan juga adiknya Caca (Poppy Sovia) yang sudah 2 tahun pacaran dengan -lupa namanya- (Rizky Mocil)

Di lain pihak ada Bambang (Tora Sudiro), pemuda lugu dari Jogjakarta yang bekerja di majalah Nadia di staff administrasi. Bambang sangat menurut dengan Trisno (Dwi Sasono) kakak semata wayangnya yang malas dan senang main judi gaple.

Bambang begitu terobsesi menjadi jurnalis, ia pun menghadap Nadia dan bermaksud mencoba peruntungan menjadi jurnalis dengan membawa hasil tulisannya sebagai jurnalis di Yogyaka
rta untuk majalah Kompensasi (khusus petani), Nadia menolak mentah-mentah Bambang. Sejak itu, entah mengapa Bambang seakan terus menempel di kehidupan Nadia. Tanpa sengaja model untuk pemotretan halaman fashion tidak datang dan jadilah Bambang yang menggantikan, dan hasil foto yang bagus membuat sponsor produk tertarik untuk terus memakai Bambang sebagai model di majalah Wanita Kini. Meski begitu Bambang tetap ingin menulis. Nadia yang dulu angkuh makin lama terpikat dengan kesederhanaan dan kebaikan Bambang yang selalu tulus.

Awalnya Nadia enggan mengakui perasaannya, ia masih dihantui ketakutannya tentang kutukan yang menimpa cewek-cewek di keluarganya. Menurut Nadia, ia dan kedua saudaranya bukanlah cewek jelek, tapi kenapa mereka malah bertemu cowok-cowok yg tidak sepadan dengan mereka? Nabila berjodoh dengan Dave yang mirip lele dumbo dan Caca pacaran dengan cowok yang mirip beruk, sementara Nadia malah kepincut dengan cowok lugu asal Yogyakarta yang bernama Bambang. Namun akhirnya ia memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya walaupun perlahan, menurut Nadia ia bukan robot yang bisa otomatis romantis



Lagi-lagi drama dengan unsur komedi yang kental. Ceritanya cukup menarik. Kehidupan Nadia sebagai wanita karier yang sukses digambarkan dengan baik. Begitu pula dengan kehidupan Bambang sebagai cowok lugu sederhana yang begitu manut dan nurut dengan semua kata-kata Trisno. Cerita tentang tokoh lain juga tidak kalah seru, kehidupan keluarga Nabila dan Dave yang bermasalah dikupas cukup bagus dan tambahan cerita tentang Caca juga menarik untuk disimak.

Monty Tiwa emang jagonya bikin cerita simpel yang ada unsur komedi namun juga sarat pesan. Cerita yang ditulisnya sudah gak usah ditanyain lagilah, banyak sekali film-film yang ditulis Monty dan hasilnya tidak buruk. Di Otomatis Romantis ini, Monty kembali sukses membuat cerita yang simpel, lucu dan yang terpenting menarik untuk ditonton.

Marsha Timothy bermain cukup baik -naik tingkat dari aktingnya di Merah Itu Cinta yang menurut gw jelek banget- Di sini Marsha tampil cantik banget! Sumpah gw suka sekali dengan tampilan Marsha sewaktu sedang di tempat pacuan kuda, itu cantik mampus, elegan dan seksi. Tora Sudiro cukup baguslah walau nuansa Extravaganza tetap terasa nempel. Wulan Guritno bermain bagus dan sangat natural, begitupula dengan Poppy Sovia yang tak kalah bagusnya. Yang aktingnya kurang yaa si Mas Tukul Arwana itu, aduuuuh sumpah deh aktingnya masih perlu banyak dibenahi, apalagi pas scene dia nangis bareng Wulan, itu timpang sekali.

Sebagai sebuah tontonan film ini berhasil menjadi tontonan yang menarik dengan unsur komedi dan karakter tokohnya yang beragam. Sayang sinematografinya kurang bagus, terlihat kasar dan kurang enak buat dilihat.

Label:


|
Kamis, 17 Januari 2008 @ 21.15
Perempuan Punya Cerita



AKHIRNYAAAAA
Setelah menunggu sekian lama akhirnya hari ini Perempuan Punya Cerita dirilis! yaaaaaay, pulang sekolah gw langsung kabur ke Margo City dan nonton sendirian karena gak ada yang mau ikutan nonton hehehe x)

Perempuan Punya Cerita adalah gabungan 4 film dari 4 sutradara wanita. Masing-masing dari film itu memaparkan kisah tentang kehidupan perempuan. Nuansa girl power sangat terasa di film ini, mulai dari ceritanya, 2 penulis skenarionya (Melissa Karim & Vivian Idris), 4 sutradaranya, dan juga para pemain perempuan yang kesemuanya berakting maksimal.

Berikut review keseluruhannya :

Cerita Pulau
Sutradara : Fatimah T Roni
Pemeran Utama : Rieke Diah Pitaloka (Bidan Sumantri), Rachel Maryam (Wulan),
Skenario : Vivian Idris




Cerita tentang kehidupan bidan Sumantri yang sangat menyayangi Wulan, tetangganya yang cacat mental. Suatu hari Wulan diperkosa dan hamil, Sumantri yang sangat menyayangi Wulan merasa berkepentingan untuk melaporkan hal itu ke polisi, namun pihak kepolisian emoh mengurus laporan Sumantri karena ia pernah melakukan tindak aborsi ke pasiennya. Sumantri ingin membantu Wulan namun ia sendiri tengah bergelut dengan penyakit kankernya. Pada akhirnya Sumantri berusaha keras untuk membantu Wulan sekaligus berusaha untuk melawan penyakitnya



Gak tau kenapa, gw kurang menikmati cerita ini. Kurang greget. Ceritanya kurang menyentuh dan menurut gw kurang digali. Sebagai sutradara Fatimah T Rony kurang bisa meramu cerita yang ditulis Vivian Idris menjadi kesatuan tontonan yang menarik dan menyentuh. Setting pulaunya sangat indah, kehidupan bidan Sumantri diperlihatkan begitu real. Sayang sekali setting yang lebih sering malam hari tidak diimbangi dengan pencahayaan yang lebih baik dan membuat beberapa bagian terlihat sangat gelap dan tidak enak dilihat.

Akting Rachel Maryam sebagai Wulan patut diacungi jempol. Perannya sbg gadis cacat mental cukup mencuri perhatian dan terlihat natural. Rieke Diah Pitaloka berakting lebih baik lewat perannya sbg bidan Sumantri. Sayang sekali akting prima 2 tokoh utama tidak diimbangi dengan pemeran pendukungnya yang masih kurang oke

Cerita Yogyakarta
Sutradara : Upi
Pemeran Utama : Kirana Larasati (Safina), Fauzi Baadilla (Jay)
Skenario : Vivian Idris



Kisah tentang kehidupan remaja Yogyakarta dan liku-liku pengalaman seks mereka. Kisah tentang gadis bernama Safina yang bertemu dengan Jay, wartawan dari Jakarta yg sedang meliput kehidupan remaja di Yogya. Safina jatuh cinta, ia yang dikenal cowok-cowok di sekitarnya sbg cewek yang sulit didekati akhirnya luluh oleh pesona Jay. Merekapun bercinta, Safina memberikan semuanya untuk Jay, sayangnya Jay tidak demikian. Jay kembali ke Jakarta dan meninggalkan Safina di Yogya dan selang beberapa waktu kemudian sebuah harian memuat tulisan Jay tentang kehidupan liar para remaja di sekolah Safina. Safina berang dan angkat bicara di depan para wartawan, membela sekolahnya dan menyerang balik Jay.



Film yang SANGAT UPI! Udah bisa ditebak dari awal kalau Upi-lah yang menyutradarai cerita ini. Ceritanya sendiri cukup asik untuk disimak. Gw suka dengan cerita ini. Meski ada sedikit bagian yang agak kurang, Upi bisa meramu cerita Yogyakarta ini dengan baik. Sayangnya bagian ini banyak banget sensornya dan itu mengganggu banget!

Akting Kirana Larasati bagus sekali. Di sini dia tampil beda, tidak seperti perannya sbg Azizah yang kadung melekat pada cewek manis itu. Peran Safina dimainkan apik oleh Kirana. Fauzi Baadilla juga oke, cocok bersanding dengan Kirana. Akting pemeran pendukungnya juga lumayan, Adhitya Putri (sbg teman Safina) cukup menyita perhatian.

Cerita Cibinong
Sutradara : Nia Dinata
Pemeran Utama : Shanty, Sarah Sechan, Ken Nala Amrytha
Skenario : Melissa Karim


Esih, tukang bersih-bersih di club dangdut bernama Merem Melek adalah seorang ibu dari gadis cantik bernama Maesaroh yang masih duduk di bangku SMP. Narto-pacar Esih- ternyata suka menyuruh Maesaroh untuk melakukan tindakan senonoh yang tidak seharusnya. Esih dan Saroh akhirnya kabur dari rumah dan menumpang tinggal di rumah Cicih, penyanyi di club yang merupakan teman Esih. Esih dan Saroh berusaha memperbaiki kehidupan mereka walau akhirnya berakhir pahit karena Saroh secara tidak sengaja dijual Cicih ke sindikat perdagangan perempuan.



Tertipu! Gw kira film ini disutradarai Lasja F Susatyo, eh ternyata Nia Dinata! Ceritanya bagus, menarik dan sukses mengaduk emosi. Nia Dinata emang jempolan, bagian menyentuh dan bagian humor dikemas dengan menarik sehingga penonton betah menontonnya.

Sarah Sechan juara deh! Berperan sbg Cicih yang bawel dan nyerocos terus dengan bahasa Sundanya membuat Sarah paling sukses menyedot perhatian. Shanty bagus mainnya, logat Sundanya juga pas dan ekspresi sedihnya oke. Ken Nala Amrytha juga oke!

Cerita Jakarta
Sutradara : Lasja F Susatyo
Pemeran Utama : Susan Bachtiar (Laksmi), Ranti Maria (Belinda)
Skenario : Melissa Karim


Laksmi seorang single parent dengan putri bernama Belinda yang sangat cantik. Di tengah kesedihannya karena suaminya meninggal karena HIV/AIDS, ia juga harus menelan pil pahit karena ternyata ia tertular virus mematikan itu. Karena positif mengidap AIDS, keluarga suaminya bersikeras untuk mengambil Belinda. Sebagai ibu yang baik Laksmi berjuang keras untuk mempertahankan hidupnya dan Belinda. Dan akhirnya Laksmi harus menentukan pilihan terbaik bagi kelangsungan hidupnya dan juga hidup Belinda, putri yang sangat dicintainya.

Gw paling suka cerita ini! Suka sekali. Lasja F Susatyo menyutradarai cerita ini dengan baik :) Ceritanya simpel tapi menyentuh dan bagus sekali. Settingnya juga bagus, nuansa pecinan yang kental menambah daya tarik kisah ini.


Susan Bachtiar aktingnya bagus banget. Sukaaaaa banget dengan akting jempolan tante cantik itu. Terpukau dan tersentuh banget gw melihat akting Susan. Ranti Maria sbg Belinda juga bermain bagus! Chemistry antara Susan dan Belinda dapet banget! Suka deh melihat keakraban mereka yang seperti ibu dan anak asli. Asli, keren banget!

Secara keseluruhan Perempuan Punya Cerita adalah film yang menarik. 4 kisah berbeda yang dipadukan menjadi satu dari sutradara wanita + 2 penulis skenario dan ditambah deret pemain yang oke membuat film ini wajib sekali untuk ditonton


Label:


|
Minggu, 13 Januari 2008 @ 11.07
3 hari

Wah akhirnya sempat posting! 2 hari kemarin benar-benar gak sempat main-main ke sini. yuk ikuti perjalanan gw 2 hari kemarin x)

Jumat
Gak ada yang istimewa kok. Sekolah berjalan seperti biasa. Trus dari sekolah gw sempat ke Gramed buat beli buku latihan soal untuk persiapan UAN dan SPMB -hahaha biasanya ke Gramed bwat beli novel sekarang beli buku untuk belajar :p- Sebenarnya sih hari Jumat gw mau posting, mau cerita-cerita, cuma tuh blogger lagi error terus. Gw gak bisa log in. Akhirnya gw malah bete dan jadinya gak jadi cerita deh :(

Biar sempat bete karena blogger sialan -hehehe- tapi sempat senang juga karena dapet e-mail dari Mbak Mandy (publicist dari Investasi Film Indonesia, production house film Radit Dan Jani). Jadi Mbak Mandy itu mau mengutip review gw tentang film Radit Dan Jani untuk dimuat di promosi film ini. Hehehe senang sekali karena ternyata isi blog ini ada gunanya juga :)

Sabtu
Pengambilan raport semester 1. Oh God, kenapa sih anak 28 pinter-pinter banget? Nilai gw terperosok! Peringkat gw turun drastis pula, hikhiks, sedih deh (Lila mode ON). Tapi ya gak papalah, nilai jelek kan bisa jadi motivasi untuk maju ke depan. Lagian siapa juga yang butuh peringkat? Gw sih bukan orang yang mengagungkan peringkat x)

Setelah ambil raport, gw dan ketiga teman gw yang tergabung dalam panitia buku tahunan -mereka doang, gw cuma penggembira- pergi bersama untuk survey tempat. Tim survey kemarin terdiri dari gw, Ayu, Villa dan Ikhsan. Perjalanan survey kemarin dimulai dari Mega Kuningan. Di Mega Kuningan kita berempat sudah membayangkan akan berfoto di daerah pedestriannya yang emang bagus untuk foto. Dari Mega Kuningan, perjalanan dilanjutkan ke Semanggi Expo. Di Semanggi Expo, sempat makan dulu di Automall sebelum memulai kegiatan survey. Nah, sejak di Semanggi Expo ini entah kenapa Ayu berubah haluan. Tema kelas gw yang tadinya black and white dan etnik jadi berganti dengan hedonisme black and white dan etnik ahahaha. Di SCBD, tergila-gila dengan haltenya yang megah dan wallpaper di Pasific Place yang bagus-bagus. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Monas, maksudnya sih mau ke Istana Negara, cuma jadinya malah muter-muter doan karena emang susah sekali untuk masuk ke sana -saking susah dan takut kita berempat sempat kepikiran untuk mengaku sebagai anak pejabat heheheh, tapi gak berani :p-.

haqi.ayu.villa -photo taken by ikhsan

Dari Monas, lanjut ke Kemang. Di Kemang kita mengunjungi 3 tempat. Yang pertama kita ke gedung dua8, yang nuansa etniknya emang kerasa banget. Dari situ kita lanjut ke butik (lupa namanya apa, itu tuh nama butiknya diawali huruf P dengan lambang butterfly dan ada Biyan Bridesnya disitu). Di butik itu, sempat terkagum-kagum dengan interiornya yang minimalis, elegan dan classy -sangat hedon hahaha-. Ogah berlama-lama disitu karena minder hehehe, kita berempat melanjutkan perjalanan ke Kemang Icon, tepatnya ke The Edge yang ada di lantai 5.

The Edge

Subhanallah di The Edge lebih keren lagi! Waduh waduh nuansa hedonisme sangat terasa. Designya bagus sekali dengan swimming poolnya yang dahsyat! Duuh keren banget deh pokoknya, sayang sekali harga untuk foto disana MAHAL BANGET. Untuk sewa 4 jam dikenakan biaya 3 juta ++. Ohmygod, mahal banget kan? hehehehe


Label:


|
Kamis, 10 Januari 2008 @ 10.31
Kawin Kontrak



Kawin Kontrak
Jenis Film : Drama komedi
Pemain : Dimas Aditya, Dinda Kanyadewi, Lukman Sardi, Ricky Harun, Masayu Anastasia, Herichan, Mieke Amalia, Unang, Wiwid
Sutradara : Oddi C Harahap
Penulis Cerita : Oddi C Harahap, Joko Nugroho
Produksi : MVP Pictures

Kemarin pergi beramai-ramai ke Citos dengan teman sepermainan. Berdebat alot dengan mereka untuk memilih jenis film, awalnya sih mereka mau nonton The Golden Compass, tapi karena gw selalu mendahulukan untuk nonton film lokal dulu, jadilah gw meracuni teman-teman gw untuk ikut nonton Kawin Kontrak. Dan akhirnya ada 2 kelompok, lebih banyak nonton The Golden Compass dan cuma 4 orang yang mau nonton Kawin Kontrak.


Drama komedi dibalut cerita seks yang sedikit vulgar
setelah Quickie Express yang mengangkat tentang lika-liku kehidupan gigolo. Kali ini Oddy C Harahap mencoba mengangkat kisah tentang 3 pemuda yg baru lulus SMA, dengan hormon yg sedang meledak-ledak dan penasaran ingin menjajal seks. Karena takut dosa, mereka memutuskan untuk ikutan kawin kontrak di sebuah desa. Kang Sono (Lukman Sardi) sebagai makelar kawin kontrak akhirnya membantu Rama (Dimas Aditya), Jody (Ricky Harun) dan Dika (Herichan) untuk mencari jodoh kawin kontraknya. Tanpa perlu banyak waktu Jody dapet Teh Euis (Wiwid) yang seksi dan Dika kawin kontrak dengan Rani (Masayu Anastasia) karena terpesona melihat Rani yg sedang menggebuk kasur.

Tinggallah Rama sendirian yang belum mendapat pasangan. Akhirnya Rama bertemu Isa (Dinda Kanyadewi) gadis desa pemalu yang cantik. Rama jatuh cinta, Isa pun demikian. Namun Isa terlanjur menyutujui untuk menikah dengan lelaki Arab bernama Boss Fahri (Eric Scada). Bagaimana akhirnya kisah Rama dan Isa? Silahkan temukan jawabannya sendiri :p


Lucu dan Bokep
Kisah 3 cowok yang ingin mengeksplor kejantanannya ini dikemas dengan gaya bercerita yang asik, lucu dengan dialog yang segar dan permainan ekspresi pemain yang pas. Dari segi cerita cukup lucu, walau ada beberapa bagian yang kurang penting dan terlalu dibuat-buat. Akting pemain? Lukman Sardi menunjukkan kelasnya sebagai aktor hebat dengan akting primanya sbg Kang Sono. Dimas Aditya sbg pendatang baru cukup sukses memerankan tokoh Rama dengan akting yang tidak buruk. Ricky Harun dan Herichan juga lumayan. Dinda Kanyadewi, Masayu Anastasia, Wiwid berakting bagus sebagai cewek-cewek desa yang dikawin kontrak. Sinematografi film ini bagus banget deh. Gw suka banget suasana desa dengan pemandangannya yang bagus sekali. Suasana desa, hamparan sawah, pemandangan gunung, pemukiman desa yang merakyat, waaah bagus deh pokoknya.

Gw sangat terhibur dengan film ini
Dimas Aditya dan Dinda Kanyadewi nampaknya akan menjadi bintang yang potensial di jagad perfilman tanah air

Label:


|
Selasa, 08 Januari 2008 @ 15.53
119 Hari Lagi

Hari kedua sekolah di semester 2
119 hari lagi menuju Ujian Akhir Nasional

Hari kedua ini sudah mulai sibuk. Beuuuh tugas udah numpuk loooh, presentasi lah, tugas kelompok lah, tugas individulah, bikin makalah lah, cari berita di internet lah. Blaaaaah banyak banyak! hehehe. Harus tetap semangat, berjuang teruslah Qi, tinggal 119 hari lagi loooooh UAN! ohmygod.

Tadi tuh belajar PKN -masih tentang pers dan serunya dapet tugas bikin kritik gitu tentang pertelevisian Indonesia yg kacrut ini-, Sejarah ribet ngomongin perang dingin dll, Bahasa Indonesia membagi tugas kelompok, Seni Rupa juga ngomongin tugas-tugas dan terakhir Sosiologi ngomongin urusan kelas -wali kelas gw sih gurunya hohoho-


Beginilah keadaan meja gw di sekolah. Berantakan dan penuh dengan barang. Ada binder gede yang gw pake buat mencatat segalanya (fyi gw gak pake buku tulis dan ke sekolah bermodalkan ini untuk semua pelajaran dan aneka catatan lainnya), ada pensil case yang berisi aneka macam alat tulis, trus itu ada kertas bertebaran yang berisi novel yang sedang gw buat -begitulah cara gw menulis novel, di kertas selembar dan nanti baru disalin di komputer-, ada handphone, ada minyak kayu putih (buat kulit yang lagi sering gatel2 dan buat perut kalo lagi mules :p) dan yang pasti ada tas sekolah yang udah gw pake dari jaman kelas XI. Begitulah keadaan meja saya hehehehe


Mau kenalan sama 2 makhluk yang paling gila dan paling rusuh kalo di kelas? Yang udah sekelas ama gw dari kelas X? Nih dia mereka, yuk gw kenalin. Yang kanan namanya Amalia Hapsari, biasa dipanggil Lia -dulu sih gw manggilnya Amel tapi sekarang ikutan jadi Lia juga-. Lia itu lucu kayak teddy bear, anaknya seru, penuh dengan ekspresi yang gila dan sangat konyol. Belakangan Lia lagi seneng banget niruin gaya presenter Insert Investigasi ahahaha. Lia itu mantan ketua Unit Kesenian loh, suaranya bagus sekali, anaknya enak diajak bercerita dan seru banget deh x). Nah yang kiri namanya Dian Karina Ketaren, biasa dipanggil Kubil. Kubil itu PDnya gak keukur, udah lewat batas. Makhluk paling pd yang selalu bisa membuat suasana ceria dan penuh tawa dengan celetukan dan ekspresinya yang konyol, berasa nonton Aming di Extravaganza gitu deh. Kalo ngobrol sama Kubil bisa ngomongin apa aja, tapi tetep ujungnya pasti ke gossip selebritis, maklumlah kita kan sama2 penikmat infotainment :p. Seru banget deh kenal sama dua makhluk ini.






Label:


|
Senin, 07 Januari 2008 @ 17.50
LOVE

LOVE



Jenis Film : Drama
Pemain : Widyawati, Sophan Sophiaan, Acha Septriasa, Fauzi Baadilla, Luna Maya, Darius Sinathrya, Laudya Chintya Bella, Irwansyah, Wulan Guritno, Surya Saputra, Ariyo Wahab
Sutradara : Kabir Bhatia
Penulis : Titien Wattimena

Rilis : 14 Februari 2008

Info Tambahan :
Membicarakan cinta tak akan pernah ada habisnya. Karena sifatnya yang kompleks dan multi tafsir hingga merasuk dalam tulang sumsum. Dalam LOVE – karya Kabir Bhatia , cinta menjadi tema utama yang menjadi pondasi dari 5 cerita antara berbagai karakter dengan beragam latar belakang. Antara lain kisah pak guru dengan ibu penjaga warung, kisah cinta segitiga antara wanita bersuami, kisah pertemuan pada pandangan pertama, kisah "beda kelas" dari novelis sukses dengan penjaga toko hingga kisah pahit seorang adik yang merelakan kekasihnya dinikahi kakaknya sendiri.






Label:


|