Baihaqi Achmad

Panggil saya Haqi. Saya tertarik sekali dengan apapun yang berhubungan dengan seni dan film. Memiliki jutaan mimpi yang diusahakan sekali untuk dicapai. Memiliki tumpukan masalah yang sebisa mungkin diselesaikan. Memiliki beberapa potensi yang diusahakan untuk dikembangkan. Sangat ingin berkeliling Indonesia, menjadi penulis, menjadi wartawan dan membangun bisnis toko buku dan kafe



arsip

Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Oktober 2007
November 2007
Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Oktober 2008



para tetangga

Teman Sekolah
Akbar Badriansyah|| Amalia Hapsari|| Amalia Sekarjati|| Febian Nurrahman|| Hendry Ma'ruf|| Keishkara Hanandhita|| Mayang Arum Anjar Rizky|| Novia Rozet|| Sari Rachmani|| Surioktya Zuarni Meisyka|| Valeska Liviani|| Yusrina Sabila

Penulis
Adhitya Mulya|| Alanda Kariza|| Dewi Lestari|| Fira Basuki|| Jenny Jusuf|| Ninit Yunita|| Nova Riyanti Yusuf|| Okke|| Prima Rusdi|| Raditya Dika|| Sitta Karina

Selebritis
Anizabella|| Christian Sugiono|| Dian Sastrowardoyo|| Eva Celia Lesmana|| Wulan Guritno

Teman Blogger
Agas|| Alia|| Alvin|| Arimbi|| Aulia|| Avo|| Chenel|| Citra|| Dara|| Deedee|| Dwikjohn|| Echa|| Jane|| Julham|| Kanira|| Kanya|| Kiky|| Lalla|| Lalita|| Meiggy|| Mini|| Mudjiran|| Nadine|| Nanien|| Refika|| Sheyka|| Siska|| Suci|| Synna|| Tarra|| Vito

Yang Lainnya
Kineforum|| Macabre|| Ragazzonline||

credits

skin by: Jane
Web Page Counter

Selasa, 12 Agustus 2008 @ 16.45
Senangnya :)

Bulan May lalu saya diminta Mbak Prima Rusdi untuk menulis mengenai reformasi untuk di muat di blog 9808 dan kini versi tulisan saya yang ditulis dalam bahasa Indonesia sudah ada versi Bahasa Inggrisnya loooh. Senang sekali rasanya melihat tulisan saya dan Nadissa dimuat di blog tersebut dan yang membuat saya semakin bangga adalah lewat tulisan itu saya dan Nadissa mewakili aspirasi remaja untuk berbicara mengenai reformasi.

Ini dia tulisan saya & Nadissa :

1998-2008

Oleh: Achmad Baihaqi dan Nadissa Fadhila kelas XII IPS 1, SMA 28 Jakarta

1998

Kita masih kecil. Baru 8 tahun. Masih kecil, piyik, ingusan dan belum tau apa-apa. Apa itu reformasi? Kita belum mengerti. Saat itu yang kita mengerti tentang reformasi cuma seputar sekolah yang diliburkan, berita di televisi yang isinya tentang demo mahasiswa, penjarahan yang terjadi dimana-mana (dan sempat kepikiran mau ikutan melihat enaknya orang mengangkut banyak barang dari toko tanpa membayar), jalan di Jakarta yang sepi dan masuk ke tol gratis karena gak ada yang jaga loketnya.

Kita benar-benar buta soal reformasi. Sebagai anak SD kita cuma bisa terheran-heran melihat betapa ganasnya orang-orang yang dengan buasnya menjarah toko-toko, mulai dari toko besar sampai ke toko kecil yang berada di dekat rumah Haqi semuanya terkena penjarahan. Saat itu mahasiswa benar-benar lagi ada di puncak semangatnya. Mereka berteriak meminta perhatian dengan memenuhi jalan di Jakarta. Kalo dilihat dari atas mereka tampak seperti sedang karnaval dengan warna-warni jaket universitas yang berwarna cerah.

Sepenggal cerita dari Nadissa :
Ayah gue kebetulan terlibat di belakang layar dan terlihat sama bersemangatnya dengan para mahasiswa. Secara gak langsung Ayah nularin semangatnya ke gue. Dia bahkan ngajak gue terjun langsung buat mengatur dan menggerakkan mahasiswa yang turun ke jalan. Saat itu gue benar-benar gak ngerti apa tujuan mereka, yang gue tau, waktu itu gue bisa ngerasain semangat mereka yang begitu meluap.

Dan saat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, para mahasiswa begitu senang, senang karena berhasil mencapai apa yang mereka perjuangkan. Pada saat itu sekali lagi gue masih belum mengerti maksud tindakan mereka, yang gue tau mereka sedang menunjukkan perasaan gak suka mereka ke Presiden Soeharto. Seperti mahasiswa yang gembira ria, gue juga ikutan senang, bukan karena gue ngerti, tapi karena gue ngeliat Ayah gue senang. Gue masih inget banget mimik muka bokap gue dan ratusan ribu mahasiswa yang saat itu berhasil menduduki gedung DPR/MPR.

Mimik itu begitu misterius karena gue gak tau apa artinya.

2008
Sekarang kita tau apa itu reformasi. Sekarang kita tau apa arti mimik ayah Nadissa dan ratusan ribu mahasiswa itu. Sekarang kita tau dan mengerti mengapa para mahasiswa mau bersusah payah seperti itu, mau capek-capek berteriak dan panas-panasan di jalan.

Mereka menginginkan perubahan. Mereka ingin ada perubahan ke arah yang lebih baik. Luapan kemarahan karena terkungkung begitu lama, ketidak-mampuan menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya membuat mereka dengan gigihnya berjuang. Mereka bersatu, berkorban, bersusah payah, berjuang dan merelakan apapun meski saat itu nyawa mereka menjadi taruhannya.

Semua itu menyadarkan kita. Menyadarkan kita bahwa mereka sangat mulia karena perjuangan dan pencapaian mereka sangatlah besar artinya. Mereka yang berjuang kini menuntut tanggung jawab kita untuk meneruskan perjuangannya. Mereka baru memulainya, sekarang KITA yang harus menjaga dan meneruskan impian mereka untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik.


dan versi dalam bahasa Inggris bisa dibaca di sini


Label:


|