Baihaqi Achmad

Panggil saya Haqi. Saya tertarik sekali dengan apapun yang berhubungan dengan seni dan film. Memiliki jutaan mimpi yang diusahakan sekali untuk dicapai. Memiliki tumpukan masalah yang sebisa mungkin diselesaikan. Memiliki beberapa potensi yang diusahakan untuk dikembangkan. Sangat ingin berkeliling Indonesia, menjadi penulis, menjadi wartawan dan membangun bisnis toko buku dan kafe



arsip

Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Oktober 2007
November 2007
Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Oktober 2008



para tetangga

Teman Sekolah
Akbar Badriansyah|| Amalia Hapsari|| Amalia Sekarjati|| Febian Nurrahman|| Hendry Ma'ruf|| Keishkara Hanandhita|| Mayang Arum Anjar Rizky|| Novia Rozet|| Sari Rachmani|| Surioktya Zuarni Meisyka|| Valeska Liviani|| Yusrina Sabila

Penulis
Adhitya Mulya|| Alanda Kariza|| Dewi Lestari|| Fira Basuki|| Jenny Jusuf|| Ninit Yunita|| Nova Riyanti Yusuf|| Okke|| Prima Rusdi|| Raditya Dika|| Sitta Karina

Selebritis
Anizabella|| Christian Sugiono|| Dian Sastrowardoyo|| Eva Celia Lesmana|| Wulan Guritno

Teman Blogger
Agas|| Alia|| Alvin|| Arimbi|| Aulia|| Avo|| Chenel|| Citra|| Dara|| Deedee|| Dwikjohn|| Echa|| Jane|| Julham|| Kanira|| Kanya|| Kiky|| Lalla|| Lalita|| Meiggy|| Mini|| Mudjiran|| Nadine|| Nanien|| Refika|| Sheyka|| Siska|| Suci|| Synna|| Tarra|| Vito

Yang Lainnya
Kineforum|| Macabre|| Ragazzonline||

credits

skin by: Jane
Web Page Counter

Rabu, 16 Juli 2008 @ 10.10
Karma


Pemain : Dominique Diyose, Joe Taslim, Jonathan Mulia, Verdi Solaiman, Henky Solaiman, Him Damsyik, Ardi Kurdi, Jenny Chang, Jaya Suprana.
Sutradara : Allan Lunardi
Penulis : Salman Aristo
Produser : Elvi Kustaman
Produksi : Credo Pictures

Adalah Sandra (Dominique Diyose) wanita lulusan sekolah art di Melbourne yang akhirnya kembali ke Indonesia setelah sekian lama pindah-pindah tempat tinggal. Sandra yang sedang mengandung 6 bulan bermukim di rumah keluarga Armand (Joe Taslim) calon suaminya setelah orangtua Sandra tidak lagi mengakuinya sebagai anak karena Sandra lebih memilih hidup dengan Armand

Sayangnya ternyata keputusan Sandra itu bukan keputusan yang mudah
Keluarga Armand bukanlah keluarga kebanyakan. Di awal kedatangannya saja Sandra sudah disambut dengan lemparan gelas oleh Guan (Him Damsyik) dan iya juga harus menghadapi keanehan Philip (Verdi Solaiman) kakak tiri Armand yang aneh dan 'tidak wajar'. Tapi itu semua belum cukup. Keluarga Guan ternyata punya misteri yang menyangkut keselamatan Sandra, yang menjadi alasan kenapa keluarga Guan cuma terdiri dari laki-laki, tanpa ada seorang perempuan.

Sandra pun mencoba memahami apa yang terjadi tanpa dibantu Armand yang tengah sibuk mengurus bisnis dengan Papa (Hengky Solaiman). Pencarian Sandra akhirnya membuahkan sebuah hasil, mengungkap sebuah misteri tentang karma yang selama ini dirahasiakan keluarga Guan

Yang saya suka dari film ini adalah konsep ceritanya
Gak banyak kan film horor Indonesia yang ceritanya punya konsep yang bagus dan menurut saya kekuatan film ini ada di konsep ceritanya. Unsur drama memang lebih mendominasi dibandingkan dengan nuansa horor atau penampakan-penampakan setan yang (biasanya) lebih sering muncul di film horor yang lain

Nuansa etnis oriental yang kental juga menjadi kelebihan lain dari film ini.
Kentalnya budaya masyarakat keturunan China di daerah Jawa juga menjadi sebuah keunikan tersendiri. Dan unsur oriental ini dipertahankan dari awal hingga akhir cerita, tidak hanya jadi tempelan doang tanpa ada artinya. Justru itulah yang menjadi nyawa film ini

Akting pemain?
Jujur aja gak ada yang istimewa. Dominique bermain tidak sebagus di Berbagi Suami (yang menurut saya sangat istimewa). Pendatang baru Joe Taslim cukup mengecewakan dengan intonasi dan ekspresinya yang masih kurang. Dua orang yang sukses mencuri perhatian lewat aktingnya adalah Him Damsyik dan Verdi Solaiman, keduanya menampilkan ekspresi muka dan penggambaran karakter yang terjaga dengan baik

Kekurangan film ini?
Editingnya jelek. Potongan filmnya terasa kasar dan ganggu. Pemindahan dari scene satu ke scene lain juga berjalan terlalu cepat dan membuat sebuah scene seperti kurang dieksplor dan cenderung dipaksakan untuk pindah ke bagian selanjutnya. Lalu, untuk sebuah film horor film ini kurang bisa membuat penonton ketakutan (atau setidaknya merinding), mungkin karena drama film ini lebih mendominasi dari horornya

Film ini unggul karena 2 hal di atas : adanya konsep cerita dan nuansa oriental yang kental. Selebihnya? tidak ada yang istimewa

2/5


Label:


|