Akhir-akhir ini saya lagi sering berantem ama bokap
Aduuuh padahal udah lumayan lama kita baik-baik aja dan gak adu bacot. Padahal udah lumayan lama hidup saya damai dan jauh dari rasa jengkel berlebihan yang timbul akibat pertengkaran itu.

Saya manusia tempramental
Begitupula dengan bokap

Masing-masing dari kita punya sifat gampang marah dan gak mau ngalah dan itulah yang bikin emosi tersulut dengan cepat dan memicu pertengkaran. Memang bukan pertengkaran hebat, cuma adu mulut aja, tarik ulur kata-kata, debat kusir gak penting dan ujung-ujungnya (biasanya) saya yang menyudahi itu semua dengan perasaan jengkel yang meluap

Hari ini ada 1 hal yang membuat saya mengerutkan kening sampe berlapis-lapis. Berawal di siang hari yang panas, saya yang baru selesai mandi (tentunya sudah berpakaian, kalo engga bisa berabe) sibuk ke sana kemari mencari ikat pinggang saya. Kebetulan di rumah cuma ada saya seorang. Seingat saya ikat pinggang itu terakhir dipinjam bokap, jadi dengan semangat 45 saya mencarinya di kamar bokap. Semuanya udah saya obrak-abrik, mulai dari deretan gantungan baju, sampai ke rak dan laci-laci tapi hasilnya nihil. Ikat pinggang itu tetap tidak ketemu (FYI : itu adalah satu-satunya ikat pinggang saya yang tersisa setelah ikat pinggang yang lain hilang tak berbekas). Betapa bahagianya saya ketika bokap pulang -entah darimana-, dan dengan perasaan membuncah saya pun bertanya kepada beliau

saya : Pa, gesper Babay mana? -di rumah nama panggilan saya : Babay-
bokap : yang mana?
saya : yang putih itu loh, yg kemaren Papa pinjem
bokap -diem lama, mikir- : oooh yang itu. udah papa BUANG
saya -terkejut sepenuh jiwa raga dunia akherat- : dibuang? heh? kok dibuang?
bokap : iya dibuang, kemaren udah ada di tempat sampah

kemudian dengan santainya bokap meninggalkan saya yang masih diliputi kebingungan tiada tara, dan yang bikin kesel adalah pertanyaan saya gak dijawab! kenapa coba ikat pinggang saya dibuang? tanya kenapa? ya ampun itu kan cuma satu-satunya ikat pinggang selain ikat pinggang sekolah! kenapa juga harus dibuang? kondisinya masih bagus koook, walau agak dekil karena blom pernah saya cuci, tapi kan gak seharusnya juga dibuang! itu kan properti saya. PUNYA saya! dapet inspirasi dari mana coba ampe bokap dengan ikhlasnya membuang ikat pinggang saya?


oke, trus kemarin juga ada satu kejadian yang bikin saya kesal
jadi gini, di pagi hari yang indah, rumah saya berantakan banget, nyokap sibuk masak dan bokap sibuk melototin aquarium yang berisikan ikan-ikan kesayangannya (ini adalah pekerjaan rutin bokap tiap pagi). saya -dengan malas-malasan- membantu nyokap mencuci piring yang udah bertumpuk. dengan semangat yang cuma seperempat saya duduk di depan tumpukan piring, cukup stress melihat piring yang banyak dan setelah berdoa saya siap mencuci piring. tapi ternyata sodara sodara, tempat berisi spon dan sunlightnya (TBSDS) menghilang! saya pun masuk ke kamar mandi, dan ternyata TBSDS itu tergeletak dengan indahnya di tempat sampah di pojokan kamar mandi

saya : Maaaaa, kok ini ada disini sih? jorok bener!
nyokap : apaan? -dengan heboh menghampiri saya- laaaah? kok bisa disitu?
saya : meneketehe! ini mama yang buang?
nyokap : bukan

secara di rumah cuma tinggal bertiga, pastilah tersangkanya adalah bokap. saya pun bertanya ke beliau

saya : Pa, kok itu yang buat cuci piring dibuang?
bokap : hah? dibuang gimana?
saya : itu, ada di tempat sampah di pojokan. papa yang buang?
bokap : enggak, jatoh kali

jatoh? ebuset! jarak dari tempat TBSDS itu dengan tempat sampah di kamar mandi sangat jauh kaleeeeee, jadi gimana ceritanya bisa jatoh? gimana ceritanya???

aduuuuuuuh aneh banget siiih! kenapa gak ngaku aja kalo bokap yang buang? kenapa pake bikin alasan gak masuk akal yang bikin saya malah makin kesel setengah mampus? jadilah setelah itu saya mencuci piring sambil ngoceh-ngoceh, meluapkan kesal dan jengkel yang tertahan

Ya Allah, semoga besok hidup saya aman tenteram dan damai tanpa ada pertengkaran lagi dengan bokap. Bosen juga kaleeee berantem tiap hari.

asoy!
akhirnya saya menemukan tayangan televisi menyenangkan yang bisa saya tonton tiap minggu. acara itu adalah Idola Cilik hehehehe. awalnya sih males nonton acara ini karena waktu itu sekilas ngeliat pesertanya kok gak ada yang istimewa, tapi lama-lama kok demen banget ngikutin perjalanan mereka sampe akhirnya 3 minggu ini jadi maniak nonton hehehehe

Idola Cilik itu formatnya ya kayak ajang kontes nyanyi yang mana pemirsa berhak menentukan siapa finalis yang mereka suka untuk dipilih jadi Idola Cilik, tiap minggu yang smsnya paling sedikit harus Tinggal Kelas dan gak bisa ikutan di episode selanjutnya.

seru aja ngeliat para peserta cilik itu nyanyi, menari di atas panggung dan berkompetisi dengan peserta lainnya. selain itu lucu aja ngeliat Okky Lukman yang sering banget ngelawak dan 'mencela dirinya sendiri' kayak Tukul huehehehehe. penampilan para komentatornya juga seru-seru, paling suka sih dengerin komentarnya Winda Idol yang suka lupa daratan dengan ngomong bergaya Saschya dan komentarnya Mama Ira yang lembut banget kayak Ibu Peri.

saya suka banget sama finalis yang namanya Sivia
iiih Sivia tuh lucu banget looooooh. cantik, putih, imut-imut kayak boneka gitu. suaranya juga bagus banget! kalo improvisasi tuh keren dan enak banget didengarnya. trus Sivia ini ternyata bintang iklan loooh, coba deh perhatiin iklan Susu Kental Manis Cap Enak, disitu ada Sivia loooh. dan ternyata oh ternyata, beberapa bulan lalu kan saya pernah nonton lomba vokal grup yang diadakan Indomaret dan ditayangkan di Indosiar. disitu ada kelompok vokal cilik yang bagus banget dan itu ternyata kelompoknya Sivia! kelompok vokalnya Sivia juga sempat tampil tuh di Idola Cilik minggu lalu, asli keren banget deh!

semoga aja Sivia bertahan lama di Idola Cilik, soalnya cuma dia doang yang saya suka, yang lain sih standar-standar aja, gak spesial. pokoknya dukung Sivia terus yaaaah, ketik IC (spasi) Sivia kirim ke 6288 yang banyak yaaaaaa hueheehehehe

-lagi males bikin review-

1. Akting Tora gak berkembang, sama aja kayak nonton aksi dia di Extravaganza

2. Marissa Nasution gak bisa akting! artikulasi ngaco, oh NO!

3. Ceritanya basi dan gak masuk akal

4. Komedinya nanggung, cuma lucu di bagian awal-awal doang, makin ke belakang makin garing

5. Suara Aming sebagai Mr P gak nyambung dan suka tumpang tindih dgn suara Tora

6. Settingnya oke, minimalis dan enak untuk diliat

7. Teddy udah keabisan duit? Kemana idealismenya Pak? Setelah Banyu Biru, Ruang dan Badai
Pasti Berlalu, kenapa sekarang bikin film beginian?

8. Karakter pendukungnya banyak yang gak penting -itu tu Davina perannya gak penting bgt-

9. Posternya jiplak film Hot Chick

10. Filmnya tidak menghibur, cenderung membosankan

Pemain : Vonny Kristianda, Angga Dwisaputra, Fara Diana, Pietrajaya Burnama, Donni Damara
Sutradara : Wisnu Adi
Penulis : Wisnu Adi
Produser : Chandra William, Florence Kurniawan
Produksi : Grandiz Media Production
Score : 2.5/5

Baca di salah satu forum diskusi ada yang berpendapat film ini tuh bagus banget, bahkan user itu bilang film ini lebih bagus dari Ada Apa Dengan Cinta. Waduh, otomatis dong saya penasaran dan sesegera mungkin menonton film ini -walaupun pada awalnya agak males dengan judul dan poster film ini yang menurut saya agak dangdut

Dan ternyata saya kecewa
Deuuuh film ini tuh jauh banget bagusnya dari AADC. Gak ada sesuatu yang spesial yang membuat film ini lebih bagus dari AADC. Okey, tanpa bermaksud membandingkannya, saya akan bikin review yang menjelaskan kekecewaaan saya pada film Kekasih

Cerita film ini sinetron banget. Putri keraton dan putra biasa jatuh cinta sejak kecil dan sang putri pergi ke luar negeri karena ia sakit -tentunya kepergiannya ini tiba-tiba dan membuat sang putra kecewa. 8 tahun kemudian sang putri kembali, datang untuk melanjutkan cintanya dengan sang putra. Dan mereka pun kembali merajut hubungan itu walaupun banyak konflik disana-sini. Kisah pun bergulir sampai akhirnya ada kecelakaan yang membuat cinta mereka terancam.

Akting pemain mengecewakan. 1 nama yang harus saya tulis dengan huruf besar yang aktingnya paling jelek adalah ANGGA DWISAPUTRA. Gak ngerti deh kenapa mesti cowok ini yang didaulat jadi pemeran utama. Vonny Kristianda biasa aja, tidak istimewa, gak ada aura yang bikin dia bersinar layaknya bintang utama. Justru saya melihat Fara Diana yang paling kuat aktingnya -walau masih ada juga kekurangannya

Adegan-adegan tidak penting, alur yang lambar serta dialog-dialog puitis yang melankolis abis, semakin membuat film ini jadi gak enak ditonton. 2 kelebihan film ini adalah soundtracknya yang bagus dan panorama Jogjakarta yang digambarkan dengan indah dan menarik mata.


In The Name Of Love
Pemain : Acha Septriasa, Vino Bastian, Christine Hakim, Roy Marten, Cok Simbara, Luna Maya, Lukman Sardi, Yama Carlos, Nino Fernandez, Tutei Kirana, Dicky Wahyudi, Tengku Firmansyah, Panji Rahadi, Dhea Ananda, Helmalia Putri
Sutradara : Rudi Soedjarwo
Penulis : Rudi Soedjarwo, Titien Wattimena, Fahmi Rizal
Produser : Tutie Kirana, Rudi Soedjarwo, Koko Sunarso
Produksi : Valiant Circle Pictures
Score : 3/5

Setelah bintang-bintang papan atas keroyokan main di film Love, kali ini film teranyar Rudi Soedjarwo ini kembali menampilkan bintang-bintang papan atas dalam film bertajuk In The Name Of Love. Satu nama yang pastinya menarik perhatian adalah adanya Christine Hakim dalam deret pemain papan atas yang bermain di film ini

Cerita ala Romeo & Julliet tentang permusuhan 2 keluarga besar yang sama-sama sukses. Permusuhan itulah yang menjadi halangan bagi Saskia (Acha) dan Abi (Vino) yang berpacaran dan terpaksa harus berjuang mati-matian demi memperjuangkan cinta mereka ditengah gempuran keluarga yang jelas menentangnya.

Dari segi cerita film ini memang Romeo & Julliet banget yaaa. Dan bagi kalian yang mau nonton film ini saya sarankan untuk membaca sinopsisnya lebih dulu supaya gak bingung dengan berbagai karakternya yang cukup banyak dan penyebab konflik keluarga Hidayat dan Negara yang dalam filmnya tidak terlalu dijelaskan dengan gamblang.

Acha Septriasa aktingnya makin baik, setelah tampil memukau dalam Love, kali ini ia juga berakting maksimal dan memang pantas menyandang peran utama. Begitupula dengan Vino Bastian yang juga berakting bagus (lebih baik dari aktingnya di Radit & Jani). Tapi tentunya pujian terbesar patut ditujukan untuk Christine Hakim! Sumpah akting Bu Christine bagus banget, merinding deh melihat aktingnya yang sangat total. Nama-nama lain juga berakting maksimal dan membuat film ini gak cacat dari segi akting pemain

Sinematografi film ini menampilan gambar yang pucat dan pengambilan gambar yang lebih sering close up -khas Rudi Soedjarwo. Saya suka dengan gambar film ini, pucat dan gelap, sesuai dengan cerita film ini yang emosional. Scoring film ini lumayan bagus, walaupun kadang-kadang suka muncul tiba-tiba di scene yang seharusnya tidak perlu adanya scoring berlebihan.

Kekurangan film ini terletak dari cara bercerita yang menumpuk yang bisa membuat penonton bingung -terbukti dari celoteh penonton di sebelah saya yang kebingungan. Trus ada beberapa dialog yang sempat gak terdengar dengan jelas. Dan editing film ini juga kurang oke, banyak adegan yang loncat-loncat gak jelas dan terlihat banget pemotongan adegannya yang kasar.

Tapi tapi tapi gak ada bagian yang lebih kacrut selain bagian ini : tulisan to be continued di bagian akhir cerita. Astagfirullah, jadi akan ada In The Name Of Love 2?

selamat atas kelahiran Harsya Malik Rachmidiharja
putra pertama Sitta Karina Racmidiharja dan Trias Rachmidiharja
pada hari Minggu 6 April 2008 di RS Gandaria, Kebayoran Baru
semoga adik Harsya bisa menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi nusa bangsa dan agama

5. bused. kesannya saya bigos amat sih hehehehe. klarifikasi nih, saya gak seneng ngegossip. saya cuma seneng ngobrolin artis dan kehidupannya -lah apa bedanya? haha. udah naluri kali ya, kalo ada gossip/berita artis saya tuh cepet bener nangkepnya dan malah ampe hafal -beda banget dengan pas saya ngafalin pelajaran hehehe. dari kecil saya juga udah langganan tabloid/majalah2 yang memuat berita selebritis, trus di rumah sering bener nemenin emak nonton inpotement, jadi ya keterusan deh. dan lagi di 28 banyak banget yg seneng ngegossip juga jadi ya makin menjadilah bibit-bibit bigos itu :p

6. laaaah namanya juga pencinta film Indonesia, pastilah saya selalu mengupdate berita film tiapkali saya online heheheh. pasti tiap online main-main ke portal film, trus ngobrolin film di forum-forum diskusi. film tuh ibaratnya seperempat hidup saya selain menulis, jadi tau dan menambah informasi tentang berita film wajib hukumnya untuk saya

7. alhamdulillah saya dibekali sifat yang gampang berbaur dengan orang lain. gk tau kenapa saya emang seneng banget kenalan sama orang, buka jaringan networking dimana-mana dan menjaring teman lewat media apa aja. di dunia nyata? ayok. di dunia maya? gak ada salahnya juga. bahkan lewat media internet saya jadi bisa kenalan dengan orang-orang hebat yang sebelumnya gak mungkin banget bisa jadi teman saya : seperti sitta karina contohnya. lewat gabung di milis sitta karina sejak tahun 2005 saya jadi bisa lebih akrab dengan penulis favorit saya itu. dan gak hanya itu aja sih. di dunia nyata juga saya selalu berusaha ramah dan bersikap friendly ke orang lain. gak sedikit teman saya yang heran kenapa saya bisa deket ama ibu-ibu di kantin atau curhat kayak ember bocor ama Mbak Miska -si kuncen perpustakaan 28 hehehe-. nah itu semua emang didorong oleh naluri saya yang gak pernah tahan untuk berdiam diri dan selalu ingin menambah teman

dari 7 diagnosis diatas kebanyakan tuh salah besar
7 hal itu mungkin memang membuat saya terlihat 'beredar' atau mungkin memberi kesan kalo saya tuh gaul. tapi sebenarnya saya tidak pernah melakukan sesuatu hal karena ingin dibilang eksis

saya cuma manusia biasa kok
saya bukan manusia eksis. saya cuma manusia yang sedikit autis hehehehe

Ayo kita review sejenak tiga try out yang sudah saya jalani
1. Bahasa indonesia : sejauh ini lancar, hasil try out terakhir sangat memuaskan
2. Bahasa inggris : masih lumayan lancarlah, gak jelek
3. Sosiologi : kadang lancar kadang engga
4. Ekonomi : akuntansi belom ngerti, ekonomi udah mendingan
5. Geografi : gak ngerti sama sekali, parah
6. Matematika : aduuh sama aja nih kayak geografi

3 pelajaran terakhir emang mengganggu saya banget
takut? jelas! gak siap? iya! bingung? he-eh
stress? IYA BANGET

UN = UH NO!
engga kuat, engga siap, engga tau mesti gimana lagi
tinggal 19 hari lagi menuju tanggal 22, dan hari efektif belajar di sekolah juga udah menipis dan saya masih banyak yang gak ngerti materi pelajarannya!

haduh haduh
bagaimana ini?

Oke, saya tau ini emang telat banget. Oke saya tau novel ini udah keluar dari tahun lalu dan berkat novel ini penulisnya -yang ramah itu- berhasil mendapat award di penghargaan Khatulistiwa Literary Award. Tapi saya harus jujur kalo saya emang baru sempet baca novel ini minggu lalu. Bener-bener baru sempet beli dan akhirnya baca ampe selesai

Dan Hujan Pun Berhenti menceritakan tentang seorang pemuda SMA bernama Leo yang memiliki hidup yang dark dan berbeda dengan anak SMA kebanyakan. Latar belakang keluarga yang bermasalah dan kehidupan yang tidak biasa membuat sosok Leo tidak sama dengan anak-anak lain. Ia berbeda, dan novel ini menceritakannya lika-liku kehidupannya yang berbeda

Unik dan Gelap
Dua kata itu cukup untuk menggambarkan keseluruhan dari debut novel Farida Susanty ini. Cara bertuturnya unik dengan pilihan kata yang bagus dan tidak bikin bosan. Dari segi cerita, novel ini menampilkan cerita yang berbeda dibandingkan dengan novel-novel remaja kebanyakan yang biasanya berlatarbelakang kehidupan yang ceria.

Endingnya gak tertebak dan jalinan cerita yang intens membuat penasaran untuk terus membaca sampai halaman paling akhir. Selain itu, kalimat-kalimat dan dialognya berhasil memancing kita untuk ikut-ikutan merasakan apa yang tokoh Leo rasakan

Biarpun unik dan saya suka sama keseluruhan novel ini, menurut saya ada beberapa kekurangan yang membuat novel ini jadi kurang sempurna. Satu, gambaran kehidupan Leo sebagai anak SMA dengan hidup yang seancur itu. Menurut saya itu kurang masuk di akal dan kayaknya gak ampe segitunya deh. Dua, pengulangan kata/dialog yang terlalu sering. Ini menganggu banget! Sering banget tiba-tiba ada paragraf yang berisikan dialog/kata yang udah ada di halaman sebelumnya.

Tapi tetap kok novel ini punya nilai plus yang gak dimiliki novel lain dan yang pasti novel ini menjadi salah satu novel remaja terbaik yang pernah saya baca. Salut :)

Man And Boy (Tony Parsons)
Mengingat bahasa Inggris saya yang masih belepotan saya memilih membaca novel ini dalam terbitan bahasa Indonesia. Dua hal yang melatarbelakangi saya baca novel ini adalah : label international best seller-nya dan ceritanya yang menyangkut perselingkuhan

Seperti yang pernah saya tulis, saya memang demen banget dengan apapun kisah yang berhubungan dengan perselingkuhan, hehehe dan saya pun membaca novel ini karena kisahnya tentang hal itu dan ternyata emang bagus banget!

Novel ini berakar dari perselingkuhan -lebih tepatnya gak sengaja have sex satu malam aja- seorang produser televisi bernama Harry Silver bersama rekan kerjanya yang bernama Siobhan. Affair itu cuma sekali dan itu pun Harry sangat menyesalinya dan langsung merasa bersalah ketika pagi hari ia bangun dari tidurnya. Tapi istri Harry, Gina, tidak bisa menerimanya. Ia pun memilih meninggalkan Harry -sekaligus Pat, anak mereka satu-satunya- dan melanjutkan kariernya yang sempat terhenti di Jepang. Gina pergi untuk beberapa lama sampai ia mapan dan suatu saat ia akan kembali untuk mengambil Pat. Dan hidup baru Harry pun dimulai. Ia harus belajar mengurus Pat, menjalankan tugasnya sebagai orangtua tunggal, menjalankan harinya sebagai pria yang ditinggalkan istrinya dan menjalani kehidupan yang lebih berat dari hidupnya yang lama. Berhasilkah Harry? Cobalah dibaca sendiri

Menyentuh dan Indah
Aaaaaaah saya suka banget novel ini. Gambaran sosok Harry sebagai ayah membuat saya kagum. Harry belajar tentang banyak hal. Harry belajar tentang proses menjadi baik. Ia belajar menjadi ayah yang lebih baik, menjadi manusia yang lebih bertanggungjawab dan itu bisa dijadikan pembelajaran juga buat kita. Kehidupan rumah tangga yang rumit, terlebih dengan menjadi orang tua tunggal digambarkan dengan sangat baik di novel ini.

Tersentuh dan termehe-mehe deh pasti!
Wajib baca banget, apalagi buat kamu yang suka cerita-cerita simpel tapi dikisahkan dengan baik, novel ini wajib dikoleksi